Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo menyatakan bahwa optimalisasi bonus demografi dapat menjamin kesejahteraan remaja, saat Indonesia memasuki periode banjir orang tua (aging population) pada tahun 2035.
 
"Remaja saat ini akan bertanggung jawab pada tahun 2035 untuk menanggung eyang-eyang, yang pada saat itu berada dalam periode aging population, dan saat itulah kita menutup bonus demografi. Oleh karena itu, melalui forum generasi berencana (Genre) forum anak, forum OSIS, kita perlu bersatu untuk mengoptimalkan bonus demografi," kata Hasto dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin.
 
Hal tersebut dikatakan Hasto saat membuka acara Apresiasi Duta dan Jambore Ajang Kreativitas Nasional Generasi Berencana (Adujaknas Genre) Indonesia tahun 2023 pada Minggu (29/10) di Semarang, Jawa Tengah.
 
 Ia menyebutkan optimalisasi bonus demografi dapat dilakukan melalui penguatan kualitas anak-anak dan remaja. Untuk itu, BKKBN bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) dan Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah dalam program Adujaknas Genre ini demi mencetak remaja berkualitas.
 
"Kalau kita ketemu remaja, pemuda, itu rasanya hati kita ingin hormat setinggi-tingginya. Karena, anak-anak generasi berencana (Genre) ini 10-20 tahun lagi ada yang jadi gubernur, menteri, DPR, bahkan presiden. Maka, kalau saya ketemu dari forum Genre, forum anak, atau forum OSIS rasanya pengin hormat setinggi-tingginya, karena anda semua calon pemimpin saya di masa depan," papar Hasto.
 
Ia menegaskan anak-anak dan remaja yang tergabung dalam forum-forum ini memiliki kemampuan intelektual yang luar biasa, sehingga ia mengaku bangga dengan forum-forum yang dibentuk ini, karena telah memberikan optimistis untuk meraih Indonesia sejahtera di tahun 2045.
 
"Itulah forum Genre, forum anak, forum OSIS kita yang pemikirannya cemerlang luar biasa. Oleh karena itu, kita optimistis dengan adanya Genre akan membawa masa depan Indonesia yang lebih cerah dan sejahtera. Inilah Genre kita, proporsi penduduk anak-anak kita seusia Genre, anak sekolah, dan remaja ini yang paling besar," ujar dia.

Program Genre merupakan wadah pengembangan karakter yang mengajarkan remaja untuk menjauhi pernikahan dini, seks pra-nikah, serta narkotika, psikotropika, dan zat-zat adiktif (napza), guna menciptakan remaja yang tangguh dan dapat berkontribusi dalam pembangunan bangsa.
 
Melalui duta Genre, sosialisasi dan promosi program-program ketahanan keluarga akan lebih efektif, karena komunikasi yang terjalin dilakukan dengan pendekatan dari, oleh, dan untuk remaja.
 
Selain melalui Duta Genre, salah satu media pengembangan kapasitas bagi para remaja Indonesia tergabung dalam Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R), juga jambore Adujaknas Genre 2023, yang bertujuan memupuk kebersamaan dan semangat para remaja, serta sebagai wadah pertukaran informasi dan pengalaman tentang implementasi program Genre.
 
Adujaknas Genre Indonesia tahun 2023 merupakan acara tahunan yang rutin diselenggarakan untuk saling mempertemukan remaja yang tergabung dalam PIK-R dan memilih figur pemuda (usia 16-22 tahun) yang akan menjadi pemuda percontohan juru bicara BKKBN dalam meningkatkan pemahaman remaja mengenai program generasi berencana dan triad kesehatan reproduksi remaja (seksualitas, HIV/AIDS dan Napza).
 
Program ini juga bertujuan untuk membimbing remaja melewati lima transisi kehidupan remaja, mulai dari melanjutkan pendidikan, membangun karier, membina keluarga kecil, bahagia, dan sejahtera, serta menerapkan pola hidup sehat dan bersosialisasi kepada masyarakat.

Baca juga: Penurunan stunting masih jadi prioritas pemerintah


BKKBN Sulawesi Selatan (Sulsel) menyosialisasikan langkah-langkah mempercepat penurunan stunting sesuai amanat  Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021
.
"Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 menyebut angka prevalensi stunting Sulawesi Selatan 27,2 persen, angka ini masih di atas nasional yaitu 21,6 persen, sedangkan batas standar angka stunting suatu negara yang di tetapkan WHO adalah 20 persen," kata Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan, Shodiqin disela kehadirannya di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sabtu.

Shodiqin juga menjelaskan pemerintah juga telah mengamanatkan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)   sebagai Koordinator Percepatan Penurunan Stunting di Indonesia

Dia mengatakan penurunan stunting menjadi tugas bersama sehingga BKKBN tidak bisa bekerja sendiri untuk percepatannya. Terkait hal itu, BKKBN membutuhkan dukungan dan komitmen berbagai pihak baik faktor sensitif maupun spesifik.

"Lewat koordinasi dan konvergensi yang terbangun, kita berharap target 14 persen 2024 bisa kita capai," ujar Shodiqin.

Lebih lanjut, Shodiqin menyebutkan strategi penurunan stunting yang dilakukan BKKBN yaitu pencegahan lahirnya stunting baru dengan melakukan pendampingan terhadap kelompok berisiko  yaitu remaja sebagai calon pengantin, ibu hamil, ibu menyususi dan bayi dua tahun (baduta).
.
Kunci penurunan stunting adalah pencegahan lahirnya stunting baru. Untuk itu BKKBN melalui perannya terus mendorong agar setiap pasangan usia subur mengatur kelahiran anak dengan lewat KB, sebab dengan mengatur kelahiran anak, keluarga ini akan memiliki banyak waktu dan kesempatan untuk memaksimalkan pengasuhan anak.  Baca juga: BKKBN gelar sosialisasi langkah percepat penurunan stunting
 

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023