Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para penjabat kepala daerah di seluruh Indonesia untuk turut mewaspadai kenaikan harga minyak dunia, sebagai dampak dari pertempuran yang terus berlangsung antara kelompok Hamas Palestina dan Israel.

Meskipun pusat konflik di Gaza sangat jauh, Jokowi mengingatkan agar Indonesia tetap harus berhati-hati karena pertempuran bisa meluas hingga melibatkan Lebanon, Suriah, atau Iran.

“Semua (negara) masuk ingin saling membantu, yang terjadi adalah kenaikan harga minyak. Ini yang mengakibatkan semua negara akan pusing,” kata dia ketika memberikan pengarahan kepada para penjabat kepala daerah se-Indonesia di Istana Negara, Jakarta, pada Senin.

Alhamdullilah sampai saat ini kenaikan (harga minyak mentah) Brent tidak begitu tinggi karena memang eskalasi yang tidak meluas, (konfliknya) masih di Gaza,” ujar Jokowi, menambahkan.

Selain pertempuran di Gaza, Presiden juga menyoroti tentang perang Rusia di Ukraina yang berimbas pada terganggunya pasokan pangan global.

Baca juga: Menlu Indonesia dan Menlu Lithuania bahas situasi di Gaza

Dari pertemuannya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Kiev dilanjutkan dengan perjumpaan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow tahun lalu, Presiden Jokowi mencatat bahwa perang telah mengakibatkan terhentinya distribusi 207 juta ton gandum dari kedua negara tersebut.

Perang berakibat pada meroketnya harga gandum, bahkan beberapa negara telah mewaspadai bencana kekeringan karena melonjaknya harga pangan dunia.

Karena itu, Presiden Jokowi meminta para penjabat kepala daerah untuk juga mewaspadai kondisi global agar bisa merumuskan atau mengambil kebijakan terbaik untuk kepentingan rakyat.

“Situasi seperti ini Bapak/Ibu harus tahu, sehingga dalam bekerja itu mengerti kalau harga BBM naik artinya inflasi akan naik, artinya harga barang dan jasa juga naik,” ujar dia.

“Kita sendiri tujuh provinsi terdampak (fenomena) El Nino super sehingga produksi (pangan) turun. Ini lah yang harus kita semua waspadai dan tidak menganggap situasi ini biasa-biasa saja,” tutur Presiden, mengingatkan.

Pertemuan Presiden Jokowi bersama para penjabat kepala daerah dihadiri oleh 37 penjabat wali kota, 133 penjabat bupati, dan 23 penjabat gubernur se-Indonesia.

Pertemuan itu juga dihadiri Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani, yang mendampingi Presiden.

Baca juga: 47 masjid dan 3 gereja di Gaza hancur akibat serangan Israel



Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyerukan kepada seluruh masyarakat dunia untuk ikut menyuarakan tuntutan agar Presiden Israel Benjamin Netanyahu ke Mahkamah Pidana Internasional atas kekejaman yang dilakukan kepada rakyat Palestina.
 
"Benjamin Netanyahu adalah biang dari kejahatan genosida dan tragedi kemanusiaan. Untuk itu agar secepatnya kita segera menyeretnya ke mahkamah pidana internasional," kata Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas dalam keterangan di Jakarta, Senin.

Genosida adalah pembunuhan besar-besaran terhadap suku atau bangsa tertentu dengan maksud memusnahkannya.
 
Akibat tindakan tidak berperikemanusiaan dari Israel ini, lanjutnya, hingga kini sudah ada sekitar 1,6 juta orang di Gaza yang benar-benar membutuhkan bantuan kemanusiaan, terutama ibu-ibu hamil, anak-anak, masyarakat lanjut usia (lansia).

Anwar menyebutkan ada lima organisasi besar di bawah Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) yaitu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Organisasi Dana Anak Dunia (UNICEF), Badan Pangan Dunia (WFP), Badan Program Pembangunan Dunia (UNDP), dan Dana Penduduk PBB (UNFPA), yang menyuarakan keprihatinan yang sama mengenai kondisi terakhir di Jalur gaza.Baca juga: Majelis Ulama Indonesia serukan Presiden Israel diseret ke Mahkamah Pidana Internasional




 

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023