Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menegaskan perkembangan teknologi digital harus dapat memberikan manfaat dan keuntungan bagi semua pihak dan tidak merugikan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Menurut Mendag, pemanfaatan teknologi digital sangat penting dalam mengembangkan UMKM dan mewujudkan Indonesia sebagai negara maju tahun 2045.
"Kita harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital. Teknologi digital harus dapat memberikan manfaat dan keuntungan bagi semua pihak," ujar Mendag dalam WhatsApp Business Summit di Jakarta, Rabu.
Mendag menyampaikan, perkembangan teknologi tidak mungkin untuk dihindari. Tanpa literasi teknologi, para pelaku UMKM akan tertinggal dan membuat industrinya semakin terpuruk.
Lebih lanjut, melalui penataan platform dan pengembangan ekosistem digital dengan baik, diharapkan teknologi yang masuk dapat membantu Indonesia mengembangkan UMKM dan menjadikan Indonesia sebagai negara maju tahun 2045.
"Kita berharap teknologi yang masuk itu akan sangat menguntungkan dan membantu kita untuk mengembangkan UMKM dan ekosistem usaha dalam negeri agar cita-cita kita menjadi negara maju tahun 2045 dan menembus pasar dunia bisa kita capai, bukan sebaliknya," katanya.
Dalam lima tahun terakhir, ekonomi digital di Indonesia menunjukkan potensi yang besar dalam kontribusinya bagi perekonomian. Nilai ekonomi digital Indonesia pada 2022 mencapai 77 miliar dolar AS dan diproyeksikan mencapai 130 miliar dolar AS pada 2025.
Nilai transaksi e-commerce sepanjang 2022 sebesar Rp476,3 triliun dan tahun 2023 diperkirakan mencapai Rp533 triliun.
Perkembangan e-commerce sendiri tidak lepas dari dukungan UMKM.
UMKM memberikan kontribusi 97 persen terhadap penyerapan tenaga kerja dan 61 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Jumlah UMKM yang sudah on boarding di platform digital sebanyak 21 juta dari target 30 juta UMKM Go Digital.
Baca juga: Kominfo diminta prioritaskan pengamanan data pemerintah
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan Indonesia sedang mengalami booming ekonomi digital.
“Kita mungkin adalah macan Asia yang berkembang pesat dalam hal ekosistem ekonomi kreatif dan digital,” ujar Sandiaga dalam The Asian Creative and Digital Economy Youth Summit (ACE-YS 2023), di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Minggu.
Berdasarkan penelitian Google, Temasek dan Bain, potensi pertumbuhan ekonomi digital di Asia sebesar 77 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada tahun 2022 dan diperkirakan meningkat dua kali lipat menjadi 130 miliar dolar AS pada tahun 2025.
Sebagian besar pertumbuhan tersebut didorong oleh e-Commerce, tetapi semakin banyak subsektor yang bertransformasi menjadi bagian dari ekonomi digital. Misalnya subsektor gim, musik, film, dan animasi.
Melihat pertumbuhan Gross Merchandise Value (GMV) e-Commerce di Indonesia, diperkirakan meningkat dari 59 miliar dolar AS pada tahun 2022 menjadi 95 miliar dolar AS pada tahun 2025.
“Bukan hanya e-Commerce saja, tapi kami melihat transportasi dan makanan, khususnya pesan-antar makanan, perjalanan online, seperti Traveloka, Tiket.com, dan media online. Jadi, ekonomi digital (Indonesia) secara keseluruhan, akan mendekati angka 400 miliar dolar AS pada tahun 2030,” kata Menparekraf.Baca juga: Indonesia sedang "booming" ekonomi digital
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
Menurut Mendag, pemanfaatan teknologi digital sangat penting dalam mengembangkan UMKM dan mewujudkan Indonesia sebagai negara maju tahun 2045.
"Kita harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital. Teknologi digital harus dapat memberikan manfaat dan keuntungan bagi semua pihak," ujar Mendag dalam WhatsApp Business Summit di Jakarta, Rabu.
Mendag menyampaikan, perkembangan teknologi tidak mungkin untuk dihindari. Tanpa literasi teknologi, para pelaku UMKM akan tertinggal dan membuat industrinya semakin terpuruk.
Lebih lanjut, melalui penataan platform dan pengembangan ekosistem digital dengan baik, diharapkan teknologi yang masuk dapat membantu Indonesia mengembangkan UMKM dan menjadikan Indonesia sebagai negara maju tahun 2045.
"Kita berharap teknologi yang masuk itu akan sangat menguntungkan dan membantu kita untuk mengembangkan UMKM dan ekosistem usaha dalam negeri agar cita-cita kita menjadi negara maju tahun 2045 dan menembus pasar dunia bisa kita capai, bukan sebaliknya," katanya.
Dalam lima tahun terakhir, ekonomi digital di Indonesia menunjukkan potensi yang besar dalam kontribusinya bagi perekonomian. Nilai ekonomi digital Indonesia pada 2022 mencapai 77 miliar dolar AS dan diproyeksikan mencapai 130 miliar dolar AS pada 2025.
Nilai transaksi e-commerce sepanjang 2022 sebesar Rp476,3 triliun dan tahun 2023 diperkirakan mencapai Rp533 triliun.
Perkembangan e-commerce sendiri tidak lepas dari dukungan UMKM.
UMKM memberikan kontribusi 97 persen terhadap penyerapan tenaga kerja dan 61 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Jumlah UMKM yang sudah on boarding di platform digital sebanyak 21 juta dari target 30 juta UMKM Go Digital.
Baca juga: Kominfo diminta prioritaskan pengamanan data pemerintah
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan Indonesia sedang mengalami booming ekonomi digital.
“Kita mungkin adalah macan Asia yang berkembang pesat dalam hal ekosistem ekonomi kreatif dan digital,” ujar Sandiaga dalam The Asian Creative and Digital Economy Youth Summit (ACE-YS 2023), di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Minggu.
Berdasarkan penelitian Google, Temasek dan Bain, potensi pertumbuhan ekonomi digital di Asia sebesar 77 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada tahun 2022 dan diperkirakan meningkat dua kali lipat menjadi 130 miliar dolar AS pada tahun 2025.
Sebagian besar pertumbuhan tersebut didorong oleh e-Commerce, tetapi semakin banyak subsektor yang bertransformasi menjadi bagian dari ekonomi digital. Misalnya subsektor gim, musik, film, dan animasi.
Melihat pertumbuhan Gross Merchandise Value (GMV) e-Commerce di Indonesia, diperkirakan meningkat dari 59 miliar dolar AS pada tahun 2022 menjadi 95 miliar dolar AS pada tahun 2025.
“Bukan hanya e-Commerce saja, tapi kami melihat transportasi dan makanan, khususnya pesan-antar makanan, perjalanan online, seperti Traveloka, Tiket.com, dan media online. Jadi, ekonomi digital (Indonesia) secara keseluruhan, akan mendekati angka 400 miliar dolar AS pada tahun 2030,” kata Menparekraf.Baca juga: Indonesia sedang "booming" ekonomi digital
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023