Masyarakat Kampung Kajasbo, Distrik Biak Timur, Kabupaten Biak Numfor, Papua, didampingi Babinsa Kodim 1708 Biak mengolah lahan tidur seluas satu hektare milik kepala kampung untuk ditanami jagung dan sayur mayur dalam upaya menjaga ketahanan pangan lokal.

Kepala Kampung Kajasbo Adrianus Faidiban dalam keterangan di Biak, Selasa, berterima kasih kepada Babinsa yang telah memberikan pendampingan pemanfaatan lahan tidur untuk menjadi lahan produktif.

Adrianus mengatakan pendampingan dari Babinsa memberikan motivasi bagi warga dalam bekerja menggarap lahan tidur tersebut.

"Lahan produktif yang sedang diolah rencananya akan ditanami jagung," ujar Adrianus Faidiban didampingi warganya Zeth dan Benhur Faidiban.

Sementara itu Babinsa Kodim 1708/BN Serka Novan Irio melalui penerangan Kodim 1708 mengatakan penyiapan lahan yang dilakukan bersama warga petani binaan ini merupakan upaya dalam membantu perekonomian masyarakat.

Upaya mengolah lahan tidur dengan menanam berbagai jenis sayuran dan pangan lokal yang dilakukan warga Kampung Kajasbo sebagai bentuk dukungan nyata masyarakat terhadap kebijakan Pemkab Biak Numfor.

Sebelumnya Bupati Herry Ario Naap mengajak masyarakat di berbagai kampung untuk menggalakkan program ketahanan pangan lokal dengan memanfaatkan lahan perkarangan rumah tinggal.

"Lahan di halaman rumah warga dapat ditanami cabai atau sayur mayur untuk mendukung ketahanan pangan lokal di lingkungan sekitar," katanya.

Selama pelaksanaan kegiatan pendampingan membuka lahan tidur di Kampung Kajasbo Biak berjalan dengan aman dan lancar.


Baca juga: Wapres Ma'ruf puji Gerakan Ketahanan Pangan TNI di 385 lokasi se-Indonesia
 

Bupati Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat, Muda Mahendrawan meminta kepada penyuluh pertanian untuk mendorong petani memaksimalkan lahan tidur yang ada di daerah binaannya, untuk meningkatkan produktivitas pertanian di kabupaten itu.

"Saya minta penyuluh pertanian bisa menjadi 'jangkar' pertanian yang mampu menggerakkan petani menjadi lebih produktif. Bagaimanapun dan apapun program dan kegiatan, termasuk di bidang pertanian, implementasinya memerlukan jangkar yang mampu menahan petani dari arus kuat yang bisa membuat petani kehilangan arah," kata Muda saat menghadiri Halal bihalal ikatan keluarga besar penyuluh pertanian Kabupaten Kubu Raya, di Sungai Raya, Selasa.

Dalam hal ini, katanya, para penyuluh pertanian harus mampu menjadi jangkar bagi petani yang selalu melindungi petani dari berbagai ancaman yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu.

Muda mengatakan, Penyuluh Pertanian adalah pendorong, influencer, dan pengukur progres lapangan. Baik penyuluh maupun petani, termasuk pemerintah dan pihak terkait lainnya harus menjadikan pangan sebagai panglima pembangunan. Baca berita selengkapnya: Bupati Muda minta penyuluh dorong petani maksimalkan lahan tidur

Pewarta: Muhsidin

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023