Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan operasional Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata berkapasitas 192 Megawatt Peak (MWp), di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, sebagai yang terbesar di Asia Tenggara dan nomor tiga di dunia.

"Kita berhasil membangun salah satu pembangkit listrik tenaga surya terapung yang terbesar di Asia Tenggara dan nomor tiga (dunia)," kata Jokowi dalam pidato peresmian operasional PLTS Terapung Cirata diikuti dalam jaringan Sekretariat Presiden di Jakarta, Kamis.

Jokowi mengatakan operasional PLTS hasil kerja sama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian BUMN, PLN, dan Masdar Uni Emirate Arab itu merupakan mimpi besar Indonesia membangun pembangkit energi baru terbarukan dalam skala besar.

Baca juga: Presiden Joko Widodo bertolak ke Purwakarta resmikan PLTS Terapung Cirata

Masdar merupakan perusahaan yang berfokus pada pengembangan, investasi, dan operasi proyek-proyek energi terbarukan dari Arab Saudi.

Dikatakan Jokowi, PLTS Terapung Cirata menambah kapasitas produksi listrik eksisting dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di wilayah setempat yang kini tercatat mencapai 1.000 Megawatt (MW).

"Di Cirata ini sudah ada PLTA dengan kapasitas 1.000 MW, dan sekarang di tambah dengan PLTS terapung sebesar 192 MWp. Ke depan kalau dimaksimalkan bisa menambah kurang lebih 1.000 MWp," katanya.

Jokowi juga menyambut gembira kehadiran PLTS dan PLTA di Cirata yang diproyeksikan menjadi sumber pasokan energi hijau.

"Jadi, nanti tenaga airnya bisa untuk energi hijau juga, saya gembira dan bangga melihat PLTS terapung di Cirata ini telah selesai," katanya.

Jokowi meyakini Indonesia mampu memanfaatkan potensi energi baru terbarukan dari sejumlah teknologi yang tersedia di Tanah Air, seperti pembangkit energi bertenaga surya dan angin.

Baca juga: Presiden Jokowi groundbreaking PLTS PLN 50 MW di IKN Nusantara

"Ini juga ada pembangkit angin. Dalam prosesnya ada tantangan cuaca memang, tapi bisa kita atasi dengan membangun smard grid, sehingga meskipun cuaca berubah-ubah, listriknya tetap stabil," ujarnya.

Tantangan lokasi energi baru terbarukan yang jauh dari pusat kebutuhan listrik, kata Jokowi, bisa diatasi dengan transmision line yang menghubungkan nantinya setiap sumber energi menuju ke pusat ekonomi.

"Potensi yang ada di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi bisa disalurkan ke pusat-pusat ekonomi," katanya.

Hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam agenda peresmian tersebut, di antaranya Menteri BUMN Erick Thohir beserta perwakilan pejabat dari Masdar Uni Emirate Arab.

Baca juga: Presiden Joko Widodo letakkan batu pertama PLTS IKN

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung atau floating photovoltaic untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat dari waktu ke waktu.

"Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki lautan luas sebenarnya bisa menempatkan lokasi itu untuk panel surya," kata Periset Metalurgi BRIN Aga Ridhova dalam acara Kolokium Metalurgi yang dipantau di Jakarta, Jumat.
 
Di Pulau Sumatra, potensi energi surya mencapai 48.000 terawatt hours (TWh) per tahun dengan potensi PLTS terapung sebanyak 94,7 persen, Pulau Jawa dan Kepulauan Sunda Kecil punya potensi 11.500 TWh dengan potensi PLTS terapung 53,8 persen, dan Kalimantan memiliki potensi energi surya 29.400 TWh dengan potensi PLTS terapung sebesar 97,3 persen.
 
Kemudian, Sulawesi ada 50.200 TWh dengan potensi PLTS terapung mencapai 96,9 persen serta Maluku dan Papua yang memiliki potensi energi surya sebanyak 51.200 TWh dengan potensi PLTS terapung mencapai 99,7 persen.
 
"Potensi sel surya di Indonesia sangat besar tidak hanya bisa digunakan di daratan, tetapi juga floating photovoltaic yang lokasinya sangat strategis. Sekarang yang baru digunakan baru ada satu lokasi, yaitu Waduk Cirata di Jawa Barat," ujar Aga.
 
Permintaan energi di Indonesia saat ini sekitar 300 TWh. Sedangkan, permintaan energi diperkirakan bisa mencapai angka 9.000 TWh pada tahun 2050.Baca berita selengkapnya: Indonesia miliki potensi besar dalam pengembangan PLTS
 

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023