Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa pemerintah Indonesia akan terus berupaya melindungi warga negaranya, termasuk juga Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina.

"Saya ingin kembali tegaskan bahwa dari sejak awal terjadinya serangan (di Gaza), pemerintah telah dan akan terus berupaya untuk melindungi WNI serta fasilitas-fasilitas publik, termasuk Rumah Sakit Indonesia," kata Presiden Jokowi dalam keterangan pers melalui tayangan langsung video dari Washington DC, Amerika Serikat, Minggu (12/11) waktu setempat atau Senin pagi waktu Indonesia.

Mengenai kondisi Rumah Sakit Indonesia di Palestina yang terus mendapat serangan Israel, Jokowi telah menyampaikan saat menghadiri KTT Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan saat pertemuan bilateral di sela-sela KTT OKI, di Riyadh, Arab Saudi, Minggu (12/11), tentang pentingnya menghormati hukum humaniter internasional.

Baca juga: Presiden tiba di Washington D. C. untuk bertemu Joe Biden

Presiden mengatakan KTT OKI itu memang diselenggarakan secara khusus untuk membahas kondisi di Palestina.

"Saat KTT saya menyampaikan secara jujur bahwa dunia seolah tidak berdaya menyaksikan penderitaan rakyat Palestina sehingga saya mengajak negara-negara anggota OKI untuk bersatu, dan berada di barisan terdepan dalam memperjuangkan keadilan bagi rakyat Palestina," katanya.

Presiden Jokowi menegaskan bahwa gencatan senjata di Gaza harus segera diwujudkan, bantuan kemanusiaan harus dipercepat dan diperbanyak, perundingan damai harus segera dimulai, fasilitas publik dan kegiatan kemanusiaan tidak boleh menjadi sasaran serangan dan Israel harus bertanggung jawab atas kekejaman yang telah dilakukan.

"Israel harus bertanggung jawab atas kekejaman yang telah dilakukan," tegasnya.

Baca juga: Apakah resolusi OKI di Jalur Gaza akan efektif?

Presiden mengatakan resolusi yang dihasilkan dalam KTT OKI berisi pesan yang sangat kuat, yang akan disampaikannya pada pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Senin hari ini.

"Alhamdulillah KTT OKI menghasilkan resolusi yang berisi pesan yang sangat kuat untuk dunia dan pesan inilah yang akan saya sampaikan kepada Presiden Biden esok hari (Senin hari ini), di mana ini adalah suara dari 57 negara atau sekitar sepertiga suara negara di dunia," tegasnya.

Selain itu, Presiden Jokowi juga akan menyampaikan pesan dari Presiden Palestina Mahmoud Abbas, yang meminta dirinya secara khusus untuk menyampaikan kepada Presiden Biden.

"Selain itu, saya juga ingin memberikan dukungan penuh kepada Menteri Luar Negeri Indonesia yang terpilih sebagai salah satu Menteri Luar Negeri yang diberikan kepercayaan oleh para pemimpin OKI untuk mengupayakan perdamaian di Palestina," ujar Jokowi.


Baca juga: WHO kehilangan komunikasi dengan kontak mereka di Rumah Sakit Al-Shifa Gaza
 

Di tengah konflik Israel-Palestina di Gaza, Presiden Amerika Serikat dan Presiden China Xi Jinping akan bertemu pekan depan di California.

Juru Bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengungkapkan pertemuan itu akan dilangsungkan di San Francisco, California, pada 15 November.

"Kedua pemimpin akan membahas isu-isu dalam kemitraan bilateral China-AS, pentingnya menjaga jalur komunikasi tetap terbuka, dan berbagai masalah kawasan serta global," kata Jean-Pierre.

Xi akan mengunjungi Amerika Serikat pada 14-17 November guna menghadiri KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) ke-30.

Pertemuan antara dua pemimpin dari dua perekonomian terbesar itu bakal berlangsung di tengah sikap  Israel yang menolak seruan internasional agar menciptakan gencatan senjata di Gaza.

Namun demikian, Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya sudah mendukung jeda kemanusiaan di Gaza. Kantong Palestina itu menjadi sasaran bombardemen paling mematikan dalam beberapa waktu terakhir.

Beijing sudah berusaha mengakhiri konflik bersenjata itu dan menyerukan adanya gencatan senjata di sana.

Paling sedikit 11.078 warga Palestina tewas, termasuk 4.506 anak-anak dan 3.027 perempuan. Sementara, Israel  kehilangan 1.600 jiwa.

Juru Bicara Gedung Putih menyebutkan Biden dan Xi akan membahas upaya Washington dan Beijing untuk  "terus secara bertanggung jawab mengelola persaingan dan bekerja sama demi kepentingan bersama kami, khususnya dalam menghadapi tantangan-tantangan  transnasional yang berdampak kepada masyarakat internasional."

Pertemuan itu akan menjadi pertemuan tatap muka pertama antara Xi dan Biden sejak pertemuan di Bali pada November tahun lalu.

Baca berita selengkap: Presiden China-AS akan bertemu di tengah konflik Gaza

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023