Pelatih Panama U-17 Michael Stump menganggap hasil imbang kontra timnas Indonesia di babak penyisihan Grup A Piala Dunia U-17 disebabkan pemain sayap dan belakang kehilangan kontrol. 

"Kami kehilangan kontrol pada winger dan bagian belakang, itulah kenapa kami perlu memperbaiki posisi untuk selanjutnya," kata Michael dalam keterangannya di Surabaya, Selasa.

Timnas Indonesia U-17 bermain imbang melawan Panama U-17 dengan skor 1-1 dalam laga penyisihan grup A Piala Dunia U-17 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Senin (13/11) malam.

Selain itu, kata dia, meskipun anak asuhnya sudah berusaha namun kartu kuning juga menjadi salah satu faktor penyebab Panama tidak mampu meraih kemenangan pada laga tersebut. 

"Kalian tahu, kami berusaha. Kami kehilangan peluang sebagaimana yang didapatkan dengan kartu kuning itu, hal itu membuat kami kesulitan untuk mengontrol dan dari sebuah kesalahan akhirnya Indonesia bisa mencetak gol," ujarnya.

Namun, lanjutnya, saat ini yang menjadi prioritas utama tim adalah pada kompetisi.

"Kami perlu memberi recovery kepada pemain dengan latihan yang tepat dan bersiap menghadapi laga selanjutnya," katanya.

Baca juga: Bima Sakti bersyukur timnas Indonesia tahan imbang Panama

Selain itu, kata dia, hasil pertandingan melawan Indonesia dan Ekuador merupakan hal penting untuk menghadapi laga berikutnya.

"Pertandingan ini begitu penting bagi kami, laga melawan Ekuador juga perlu kami evaluasi untuk melawan Maroko," tuturnya.

Saat melawan tuan rumah Indonesia, Panama terlebih dulu unggul melalui gol yang tercipta dari kaki Oldemar Castillo pada menit ke-45+3. Sementara gol balasan Indonesia tercipta melalui Arkhan Kaka pada menit ke-54.

Pesepak bola Indonesia bernomor punggung delapan tersebut juga terpilih menjadi pemain terbaik dalam laga tersebut.

Dari hasil pertandingan tersebut, Indonesia saat ini berada di peringkat tiga klasemen sementara Grup A dengan mengoleksi dua poin. Sementara Panama harus berada di peringkat empat dengan hanya mengoleksi satu poin.

Baca juga: Indonesia bermain imbang lawan Panama 1-1
 

Bermain lebih taktis dan lebih cermat melawan Panama dalam pertandingan kedua di Grup A pada Senin (13/11)  malam tadi, grafik permainan Timnas U-17 Indonesia terlihat meningkat dibandingkan sewaktu menghadapi Ekuador dalam pertandingan pertama Grup A Piala Dunia U-17 2023.

Masih memasang formasi 4-3-3 dengan "starting-eleven" nyaris sama seperti saat melawan Ekuador kecuali Habil Akbar yang mengisi posisi Andre Pangestu di bek kiri, pemain-pemain Garuda Muda telah belajar dari kekurangan pada pertandingan pertama.

Hasilnya, penguasaan dan distribusi bola, serta akurasi umpan meningkat dibandingkan pertandingan pertama 10 November lalu.

Jika saat melawan Ekuador tim muda Indonesia menguasai 42 persen lalu lintas bola, maka saat menghadapi Panama angka itu meningkat menjadi 43 persen. Demikian juga dengan umpan yang dilepaskan, meningkat dari 321 umpan menjadi 326 umpan.

Tak terlalu besar memang, tapi itu sudah menggambarkan grafik penampilan Garuda Muda tengah meningkat.

Yang paling mengesankan adalah meningkatnya akurasi sirkulasi bola, dari 69 persen sewaktu melawan Ekuador, menjadi 77 persen saat melawan Panama.Baca juga: Indonesia masuk babak knockout Piala Dunia U-17 tetap besar

 

Pewarta: Abdul Hakim/Naufal Ammar Imaduddin

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023