Penjabat (Pj) Ketua TP PKK Provinsi Kalbar, Windy Prihastari, mengatakan pihaknya melakukan upaya pencegahan DBD dengan Gerakan Serentak Cegah dan Tangkal (Gertak Cekal) penyakit DBD di Pontianak, mengingat tingginya kasus DBD yang terjadi di kota itu.

"Saat ini lebih dari 100 kasus DBD terjadi di Kota Pontianak. Untuk itu kami dari TP PKK Kalbar berinisiatif melakukan upaya pencegahan DBD dengan Gerakan Serentak Cegah dan Tangkal (Gertak Cekal) penyakit DBD," kata Windy di Pontianak, Kamis.

Dalam program tersebut, Windy menyerahkan bantuan 1000 bungkus abate yang diberikan kepada pengurus RT/RW di Kota Pontianak untuk di taburkan di tempayan di beberapa perumahan warga di Komplek Ari Karya Indah IX, Pontianak.

"Jadi kegiatan hari ini bergerak bersama memberantas sarang nyamuk di lingkungan rumah warga untuk pencegahan penyebaran kasus DBD di Kalimantan Barat yang sebagaimana kita ketahui semakin meningkat," tuturnya.

Tidak hanya itu, dirinya berharap agar semua elemen berkolaborasi dan proaktif dalam mengambil langkah cepat untuk pencegahan DBD, mulai dari ikut mensosialisasikan memberikan penyuluhan ataupun pemberantasan sarang nyamuk bahkan turun langsung ke masyarakat.

"Tadi kita sudah sampaikan ke pak camat, pak lurah, pak RT, kepala puskesmas bahwa yang terpenting adalah menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan sekitar kita dan dari yang terkecil yaitu lingkungan keluarga. Saya menghimbau agar seluruh tim penggerak PKK baik itu pengurus maupun kader-kader PKK se-Kalimantan Barat untuk ikut turun langsung dalam rangka memberikan penyuluhan kepada warga setempat," harapnya.

Menurut penilaiannya, seusai pemantauan lokasi tersebut sebenarnya warga sudah peduli dengan lingkungannya, namun ada hal-hal yang mungkin tetap harus diantisipasi.

"Misalnya pada tong air, ada genangan air, tidak tertutup, karena harusnya kan tertutup, makanya tadi kita tabur Abate, kemudian kita tutup. Kemudian ada genangan air di baskom-baskom, sebenarnya itu kan tidak boleh. Itu tempat nyamuk bersarang. Nah, hal-hal seperti itu yang kita anggap sepele sebenarnya sangat berpotensi bersarangnya nyamuk," ucapnya.

Ia berharap langkah cepat ini, berdampak positif dan dapat menurunkan tren DBD di Kalimantan Barat.

“Untuk semua warga, dapat mengambil abate ke puskesmas terdekat. Karena Dinkes provinsi sudah mendistribusikan kepada kabupaten/kota, kemudian didistribusikan ke setiap puskesmas setempat. Ini gratis, tidak ada syarat, tinggal bilang saja butuh abate," timpalnya

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023