Banjir yang terjadi di Nanga Tepuai Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat berangsur surut, sehingga aktivitas lalu lintas kendaraan di jalan nasional yang sempat tergenang banjir sudah kembali normal.

"Saat banjir tadi pagi kendaraan tidak bisa melintas, saat ini sudah surut, lalu lintas kendaraan di jalan sudah kembali normal," kata Kapolsek Hulu Gurung AKP Febri Pardiansah dihubungi di Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Jumat.

Menurut Febri, banjir di Tepuai memang tidak lama, namun merendam pemukiman penduduk, fasilitas umum dan menggenangi ruas jalan nasional penghubung ibu kota Provinsi Kalimantan Barat, Pontianak ke Putussibau, Ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu.

Dari hasil pantauan Polsek Hulu Gurung, banjir yang terjadi di Hulu Gurung disebabkan curah hujan yang cukup tinggi, yang mengakibatkan sungai Embau dan sungai Tepuai meluap.

Akibatnya, beberapa desa di Kecamatan Hulu Gurung, seperti Desa Nanga Tepuai, Desa Sejahtera Mandiri dan Desa Landau Kumpang teredam banjir.

"Kedalaman air dari permukaan tanah rata-rata satu hingga 1,5 meter, namun saat ini sudah surut," katanya.

Meskipun demikian, Febri mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap banjir susulan serta bencana alam lainnya, seperti tanah longsor dan angin kencang atau puting beliung.

Dia menjelaskan di Desa Parang, Kecamatan Hulu Gurung juga terjadi pergeseran tanah yang mengakibatkan ruas jalan nasional di daerah itu retak.

"Kami sudah memasang tanda dan kami minta pengendara untuk meningkatkan kewaspadaan dan berhati-hati saat melintas," ucap Febri.

Pewarta: Teofilusianto Timotius

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024