Pemimpin oposisi Yair Lapid pada Senin mengatakan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu "tidak memenuhi syarat untuk memimpin negara.”
Dalam sebuah pernyataan di X, Lapid mendesak anggota parlemen oposisi Israel, termasuk mantan Menteri Pertahanan Benny Gantz, anggota dewan perang Israel saat ini, untuk meninggalkan koalisi berkuasa.
“Ini bukan pemerintahan persatuan, ini bukan pemerintahan darurat. Mereka tidak menyelamatkan Negara Israel, mereka menyelamatkan Netanyahu,” tambah Lapid.
Baca juga: Israel lancarkan 12.000 serangan di Tepi Barat sepanjang 2023
Pemimpin oposisi itu mengatakan 24 anggota parlemen dari Partai Yesh Atid (Ada Masa Depan) pimpinannya akan mendukung langkah apapun untuk mengubah Pemerintah Israel saat ini.
Seruan telah meningkat untuk mengadakan pemilu baru di Israel di tengah kritik terhadap Netanyahu atas kegagalannya untuk mengaku bertanggung jawab dalam serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober.
Jajak pendapat yang dilakukan oleh media Israel dalam beberapa hari terakhir menunjukkan bahwa jika pemilu dini diadakan sekarang, Netanyahu tidak akan dapat membentuk pemerintahan, sementara Gantz dianggap paling mungkin untuk berhasil.
Israel meluncurkan serangan udara dan darat di Jalur Gaza sejak 7 Oktober yang menewaskan 23.084 warga Palestina dan melukai 58.926 lainnya, menurut otoritas kesehatan Gaza, sementara 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.
Serangan gencar Israel menyebabkan kehancuran di Gaza, dengan 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut rusak atau hancur, dan hampir dua juta penduduk mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Sejumlah pemukim Israel paksa masuk kompleks Masjid Al-Aqsa
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
Dalam sebuah pernyataan di X, Lapid mendesak anggota parlemen oposisi Israel, termasuk mantan Menteri Pertahanan Benny Gantz, anggota dewan perang Israel saat ini, untuk meninggalkan koalisi berkuasa.
“Ini bukan pemerintahan persatuan, ini bukan pemerintahan darurat. Mereka tidak menyelamatkan Negara Israel, mereka menyelamatkan Netanyahu,” tambah Lapid.
Baca juga: Israel lancarkan 12.000 serangan di Tepi Barat sepanjang 2023
Pemimpin oposisi itu mengatakan 24 anggota parlemen dari Partai Yesh Atid (Ada Masa Depan) pimpinannya akan mendukung langkah apapun untuk mengubah Pemerintah Israel saat ini.
Seruan telah meningkat untuk mengadakan pemilu baru di Israel di tengah kritik terhadap Netanyahu atas kegagalannya untuk mengaku bertanggung jawab dalam serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober.
Jajak pendapat yang dilakukan oleh media Israel dalam beberapa hari terakhir menunjukkan bahwa jika pemilu dini diadakan sekarang, Netanyahu tidak akan dapat membentuk pemerintahan, sementara Gantz dianggap paling mungkin untuk berhasil.
Israel meluncurkan serangan udara dan darat di Jalur Gaza sejak 7 Oktober yang menewaskan 23.084 warga Palestina dan melukai 58.926 lainnya, menurut otoritas kesehatan Gaza, sementara 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.
Serangan gencar Israel menyebabkan kehancuran di Gaza, dengan 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut rusak atau hancur, dan hampir dua juta penduduk mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Sejumlah pemukim Israel paksa masuk kompleks Masjid Al-Aqsa
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024