Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Barat, Suryadi, mengatakan pihaknya secara cermat memprioritaskan pengiriman logistik pemilu ke daerah-daerah yang sulit diakses melalui sarana transportasi, sebagai upaya mitigasi potensi permasalahan yang kemungkinan akan muncul dalam pendistribusiannya.
"Penekanan ini dilakukan guna memitigasi dan mengantisipasi potensi permasalahan yang mungkin muncul sejak dini," kata Suryadi di Pontianak, Kamis.
Dia menjelaskan bahwa daerah yang sulit diakses transportasinya, seperti yang harus ditempuh melalui jalur laut, melalui bukit, dan daerah dengan infrastruktur jalan yang rusak, menjadi fokus utama dalam pengiriman logistik. Upaya ini diambil untuk mencegah kendala distribusi yang mungkin timbul, khususnya di beberapa kecamatan hampir di seluruh Kabupaten se-Kalimantan Barat.
"Kami telah berkoordinasi dengan KPU kabupaten/kota dan meminta perhatian khusus dalam pendistribusian dari kabupaten ke kecamatan. Pengiriman harus dimulai dari awal, agar daerah-daerah terjauh dan sulit dijangkau tidak tertinggal, sehingga pendistribusian ke tingkat pemungutan suara (TPS) dapat berjalan lancar," tuturnya.
Suryadi juga menyoroti perlunya mitigasi terkait moda transportasi, termasuk keterlibatan stakeholder setempat seperti penggunaan kapal dan sarana transportasi lainnya.
Hal ini menjadi lebih krusial, terutama saat musim hujan, di mana KPU Kalbar mengalokasikan perhatian serius untuk memastikan pendistribusian logistik mencapai TPS dengan aman.
"Dalam hal pengiriman dan pendistribusian, kami meminta agar memperhitungkan cuaca dan memastikan keamanan sehingga logistik tidak mengalami kerusakan ketika sampai di TPS atau Kecamatan," tambahnya.
Pentingnya kolaborasi dalam pendistribusian logistik juga diakui oleh Suryadi. Bawaslu dan TNI/Polri dilibatkan untuk mengawal dan memastikan logistik tiba dengan baik dan tepat waktu di TPS.
"Kami berharap agar perhatian khusus diberikan pada daerah yang perlu didahulukan sehingga tidak menjadi kendala pada hari pemungutan suara. H-1 pemungutan suara merupakan target kami agar semua logistik telah sampai hingga di TPS," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Penekanan ini dilakukan guna memitigasi dan mengantisipasi potensi permasalahan yang mungkin muncul sejak dini," kata Suryadi di Pontianak, Kamis.
Dia menjelaskan bahwa daerah yang sulit diakses transportasinya, seperti yang harus ditempuh melalui jalur laut, melalui bukit, dan daerah dengan infrastruktur jalan yang rusak, menjadi fokus utama dalam pengiriman logistik. Upaya ini diambil untuk mencegah kendala distribusi yang mungkin timbul, khususnya di beberapa kecamatan hampir di seluruh Kabupaten se-Kalimantan Barat.
"Kami telah berkoordinasi dengan KPU kabupaten/kota dan meminta perhatian khusus dalam pendistribusian dari kabupaten ke kecamatan. Pengiriman harus dimulai dari awal, agar daerah-daerah terjauh dan sulit dijangkau tidak tertinggal, sehingga pendistribusian ke tingkat pemungutan suara (TPS) dapat berjalan lancar," tuturnya.
Suryadi juga menyoroti perlunya mitigasi terkait moda transportasi, termasuk keterlibatan stakeholder setempat seperti penggunaan kapal dan sarana transportasi lainnya.
Hal ini menjadi lebih krusial, terutama saat musim hujan, di mana KPU Kalbar mengalokasikan perhatian serius untuk memastikan pendistribusian logistik mencapai TPS dengan aman.
"Dalam hal pengiriman dan pendistribusian, kami meminta agar memperhitungkan cuaca dan memastikan keamanan sehingga logistik tidak mengalami kerusakan ketika sampai di TPS atau Kecamatan," tambahnya.
Pentingnya kolaborasi dalam pendistribusian logistik juga diakui oleh Suryadi. Bawaslu dan TNI/Polri dilibatkan untuk mengawal dan memastikan logistik tiba dengan baik dan tepat waktu di TPS.
"Kami berharap agar perhatian khusus diberikan pada daerah yang perlu didahulukan sehingga tidak menjadi kendala pada hari pemungutan suara. H-1 pemungutan suara merupakan target kami agar semua logistik telah sampai hingga di TPS," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024