Meksiko resmi membatalkan tawaran atau bidding mereka untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2036, AFP melaporkan pada Kamis.
“Kami telah berbicara dengan Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan kami melihat bahwa persaingannya sangat ketat,” kata Ketua Komite Olimpiade Meksiko Maria Jose Alcala.
Lebih lanjut, Alcala mengatakan bahwa Meksiko sedang mempertimbangkan tawaran untuk menjadi tuan rumah Olimpiade Remaja (Youth Olympics Games) alih-alih Olimpiade musim panas yang menjadi panggung olahraga utama dan paling prestisius di dunia.
Sebelumnya, Alcala dan Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard telah mengumumkan pada Oktober 2022 bahwa Meksiko memiliki harapan untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2036.
Jika mereka terpilih, maka 2036 akan menjadi tahun kedua negara Amerika Latin itu menjadi tuan rumah pesta olahraga terbesar empat tahunan tersebut.
Sebelumnya, Olimpiade 1968 diadakan di ibu kota Meksiko, yakni Mexico City. Saat itu, Mexico City memenangkan bidding setelah bersaing dengan beberapa kota besar lainnya seperti Detroit di Amerika Serikat, Lyon di Prancis, dan Buenos Aires di Argentina.
Salah satu sorotan penting dari Olimpiade 1968 Mexico City adalah saat sprinter kulit hitam Amerika Tommie Smith (emas) dan John Carlos (perunggu) melakukan aksi pembelaan hak-hak sipil dengan mengangkat tangan bersarung hitam dan mengenakan kaus kaki hitam sebagai pengganti sepatu dalam upacara penganugerahan medali lari 200 meter putra.
Sprinter Australia Peter Norman yang menempati posisi kedua mengenakan lencana "hak asasi manusia" Amerika sebagai dukungan kepada mereka di podium.
Di sisi lain, India, Indonesia, Polandia, dan Turki merupakan beberapa di antara negara-negara lain yang berharap menjadi tuan rumah Olimpiade 2036.
Sementara itu, Olimpiade terdekat akan diadakan di Paris, Prancis, pada 26 Juli hingga 11 Agustus. Selanjutnya, Olimpiade 2028 akan diadakan di Los Angeles, Amerika Serikat, diikuti dengan Olimpiade 2032 di Brisbane, Australia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024