Ketua Pokja Dirjen Pengelolaan Sumber Daya Ikan (PSDI), Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Fery Sutyawan mengatakan, KKP dan USAID Bersama Kelola Perikanan (USAID Ber-IKAN) menggelar lokakarya program hibah USAID Ber-IKAN.
"Program hibah USAI Ber-IKAN ini di tujukan untuk seluruh Organisasi Non-Pemerintah (LSM), Organisasi Berbasis Masyarakat (CBO), Institusi Penelitian/Universitas, Asosiasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM}, koperasi perikanan (KUB), perusahaan sektor swasta, dan entitas lain yang memenuhi syarat dengan total dana hibah USD2,3 juta USD untuk pengembangan kapasitas dan keberlanjutan perikanan, yang terfokus pada pemberdayaan perempuan, organisasi lokal, komunitas perikanan skala kecil, masyarakat adat serta kelompok minoritas lainnya," kata Fery saat membuka lokakarya program hibah USAID Ber-IKAN di Pontianak, Kamis.
Sejauh ini, katanya, USAID Ber-IKAN sebagai program kemitraan Kementerian Kelautan Perikanan dan Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat atau USAID Indonesia terus berkomitmen untuk melindungi keanekaragaman hayati laut Indonesia melalui pengelolaan perikanan yang berkelanjutan.
Dalam kerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (DKP), USAID Ber-IKAN meluncurkan Program Hibah yang didedikasikan untuk mendorong upaya berbasis kemitraan di delapan provinsi di dalam Wilayah Pengelolaan Perikanan 711 (Kepulauan Riau dan Kalimantan Barat) dan 715 (Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, dan Papua Barat).
"Program Hibah USAID Ber-IKAN mengalokasikan pendanaan untuk memajukan pengelolaan perikanan berkelanjutan sesuai dengan tujuan utama program. Peluang pendanaan ini bertujuan untuk mendorong upaya kolaboratif di tingkat provinsi dan memberikan solusi yang efektif dalam menjawab tantangan di tingkat masyarakat pesisir, dan secara langsung berkontribusi pada upaya Indonesia dalam mengelola perikanannya secara berkelanjutan dalam memitigasi dampak dari perubahan iklim," tuturnya.
Hibah yang diberikan melalui USAID Ber-IKAN akan mendukung solusi di bawah empat tujuan utama, antara lain, memperkuat Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) untuk mendukung pengawasan perikanan, memfasilitasi registrasi kapal dan implementasi logbook untuk perikanan skala kecil, memberdayakan komunitas nelayan skala kecil dalam usaha perikanan berkelanjutan dan meningkatkan kesadaran terhadap perlindungan tangkapan sampingan dan pelaporan spesies laut yang langka, terancam punah dan dilindungi.
Dia mengatakan, penerima hibah yang berhasil akan mendapatkan dukungan keuangan untuk implementasi proyek, bantuan teknis dan pendampingan, akses ke jaringan ahli dan mitra, serta peluang untuk mempromosikan hasil dan dampak proyek kepada khalayak yang lebih luas.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Frans Zeno, mengharapkan semua pihak yang hadir pada lokakarya tersebut bisa berkolaborasi dalam menjalankan program tersebut agar semua program yang di buat bisa dirasakan manfaatkan oleh masyarakat.
Frans Zeno menekankan bahwa kolaborasi yang solid antara berbagai pemangku kepentingan merupakan kunci utama keberhasilan pelaksanaan program.
Program hibah USAID Ber-Ikan sendiri dirancang untuk meningkatkan sektor kelautan dan perikanan, dengan fokus pada pembangunan berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat lokal.
"Melalui dukungan finansial dan teknis dari USAID, program ini diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir," katanya.
Frans Zeno juga menekankan bahwa partisipasi aktif dari seluruh pihak, termasuk instansi pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan sektor swasta, sangat diperlukan untuk mencapai tujuan bersama.
"Kami percaya bahwa dengan sinergi antara pemerintah, LSM, dan sektor swasta, kita dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan dalam pengembangan sektor kelautan dan perikanan," tambahnya.
Seiring dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan sektor kelautan dan perikanan, kehadiran program hibah USAID Ber-Ikan diharapkan dapat memberikan dorongan signifikan dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Program hibah USAI Ber-IKAN ini di tujukan untuk seluruh Organisasi Non-Pemerintah (LSM), Organisasi Berbasis Masyarakat (CBO), Institusi Penelitian/Universitas, Asosiasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM}, koperasi perikanan (KUB), perusahaan sektor swasta, dan entitas lain yang memenuhi syarat dengan total dana hibah USD2,3 juta USD untuk pengembangan kapasitas dan keberlanjutan perikanan, yang terfokus pada pemberdayaan perempuan, organisasi lokal, komunitas perikanan skala kecil, masyarakat adat serta kelompok minoritas lainnya," kata Fery saat membuka lokakarya program hibah USAID Ber-IKAN di Pontianak, Kamis.
Sejauh ini, katanya, USAID Ber-IKAN sebagai program kemitraan Kementerian Kelautan Perikanan dan Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat atau USAID Indonesia terus berkomitmen untuk melindungi keanekaragaman hayati laut Indonesia melalui pengelolaan perikanan yang berkelanjutan.
Dalam kerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (DKP), USAID Ber-IKAN meluncurkan Program Hibah yang didedikasikan untuk mendorong upaya berbasis kemitraan di delapan provinsi di dalam Wilayah Pengelolaan Perikanan 711 (Kepulauan Riau dan Kalimantan Barat) dan 715 (Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, dan Papua Barat).
"Program Hibah USAID Ber-IKAN mengalokasikan pendanaan untuk memajukan pengelolaan perikanan berkelanjutan sesuai dengan tujuan utama program. Peluang pendanaan ini bertujuan untuk mendorong upaya kolaboratif di tingkat provinsi dan memberikan solusi yang efektif dalam menjawab tantangan di tingkat masyarakat pesisir, dan secara langsung berkontribusi pada upaya Indonesia dalam mengelola perikanannya secara berkelanjutan dalam memitigasi dampak dari perubahan iklim," tuturnya.
Hibah yang diberikan melalui USAID Ber-IKAN akan mendukung solusi di bawah empat tujuan utama, antara lain, memperkuat Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) untuk mendukung pengawasan perikanan, memfasilitasi registrasi kapal dan implementasi logbook untuk perikanan skala kecil, memberdayakan komunitas nelayan skala kecil dalam usaha perikanan berkelanjutan dan meningkatkan kesadaran terhadap perlindungan tangkapan sampingan dan pelaporan spesies laut yang langka, terancam punah dan dilindungi.
Dia mengatakan, penerima hibah yang berhasil akan mendapatkan dukungan keuangan untuk implementasi proyek, bantuan teknis dan pendampingan, akses ke jaringan ahli dan mitra, serta peluang untuk mempromosikan hasil dan dampak proyek kepada khalayak yang lebih luas.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Frans Zeno, mengharapkan semua pihak yang hadir pada lokakarya tersebut bisa berkolaborasi dalam menjalankan program tersebut agar semua program yang di buat bisa dirasakan manfaatkan oleh masyarakat.
Frans Zeno menekankan bahwa kolaborasi yang solid antara berbagai pemangku kepentingan merupakan kunci utama keberhasilan pelaksanaan program.
Program hibah USAID Ber-Ikan sendiri dirancang untuk meningkatkan sektor kelautan dan perikanan, dengan fokus pada pembangunan berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat lokal.
"Melalui dukungan finansial dan teknis dari USAID, program ini diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir," katanya.
Frans Zeno juga menekankan bahwa partisipasi aktif dari seluruh pihak, termasuk instansi pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan sektor swasta, sangat diperlukan untuk mencapai tujuan bersama.
"Kami percaya bahwa dengan sinergi antara pemerintah, LSM, dan sektor swasta, kita dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan dalam pengembangan sektor kelautan dan perikanan," tambahnya.
Seiring dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan sektor kelautan dan perikanan, kehadiran program hibah USAID Ber-Ikan diharapkan dapat memberikan dorongan signifikan dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024