Dinas Kesehatan Hewan Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah menyiapkan serum konvalesan bagi ternak babi di daerah ini guna mencegah penyebaran virus pada ternak ini.
Kepala Dinas Kesehatan Hewan Kabupaten Mimika Sabelina Fitriani di Timika, Selasa, mengatakan bahwa peternak babi dapat datang ke dinas tersebut untuk mengambil serum konvalesan untuk melakukan penyuntikan mandiri pada ternak.
"Kami minta para peternak babi datang ke Kantor Dinas Kesehatan Hewan Mimika untuk mengambil serum serta melakukan penyuntikan mandiri guna mencegah penyebaran virus Asian Seine Fever (ASF)," katanya.
Menurut Sabelina, pemberian serum ini bertujuan untuk mencegah agar virus ASF tidak menyebar, sebab jenis virus ini dapat hidup juga pada benda mati.
"Data yang kami miliki tercatat bahwa jumlah ternak babi di Kabupaten Mimika ada sebanyak 11.000 populasi," ujarnya.
Dia menjelaskan harapan kami semoga serum yang kami miliki akan cukup untuk diberikan pada ternak babi yang ada yakni 11.000 populasi.
"Kenapa kami meminta peternak untuk menyuntikan secara mandiri karena kami kehabisan baju APD medis, dan kit sudah meminta ke dinas kesehatan tetapi masih kosong," katanya lagi.
Dia menambahkan pihaknya juga sudah meminta baju APD ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mimika tetapi kosong juga, untuk kami berharap para peternak dapat memahami kondisi ini.
"Kami harap peternak dapat memahami bahwa petugas saat masuk kandang harus mengunakan baju APD lengkap," ujarnya lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
Kepala Dinas Kesehatan Hewan Kabupaten Mimika Sabelina Fitriani di Timika, Selasa, mengatakan bahwa peternak babi dapat datang ke dinas tersebut untuk mengambil serum konvalesan untuk melakukan penyuntikan mandiri pada ternak.
"Kami minta para peternak babi datang ke Kantor Dinas Kesehatan Hewan Mimika untuk mengambil serum serta melakukan penyuntikan mandiri guna mencegah penyebaran virus Asian Seine Fever (ASF)," katanya.
Menurut Sabelina, pemberian serum ini bertujuan untuk mencegah agar virus ASF tidak menyebar, sebab jenis virus ini dapat hidup juga pada benda mati.
"Data yang kami miliki tercatat bahwa jumlah ternak babi di Kabupaten Mimika ada sebanyak 11.000 populasi," ujarnya.
Dia menjelaskan harapan kami semoga serum yang kami miliki akan cukup untuk diberikan pada ternak babi yang ada yakni 11.000 populasi.
"Kenapa kami meminta peternak untuk menyuntikan secara mandiri karena kami kehabisan baju APD medis, dan kit sudah meminta ke dinas kesehatan tetapi masih kosong," katanya lagi.
Dia menambahkan pihaknya juga sudah meminta baju APD ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mimika tetapi kosong juga, untuk kami berharap para peternak dapat memahami kondisi ini.
"Kami harap peternak dapat memahami bahwa petugas saat masuk kandang harus mengunakan baju APD lengkap," ujarnya lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024