Langit cerah siang itu menyapa Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), menyambut ibadah warga di gereja pada hari Minggu (11/2), yang merupakan kegiatan penting kehidupan masyarakat setempat. Namun, bagi petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sitaro, hari itu juga merupakan awal dari perjalanan menunaikan tugas yang sarat tantangan.
Pagi itu, petugas KPU setempat bersiap mendistribusikan logistik Pemilu 2024 di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar), salah satunya di Pulau Makalehi, yang berbatasan dengan Filipina.
Pulau Makalehi merupakan wilayah Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara. Pulau ini diduga merupakan puncak gunung berapi laut yang muncul ke permukaan pada masa silam. Hal tersebut didukung oleh topografi wilayahnya yang berupa kerucut berlereng terjal dengan bekas kawah di tengah yang sekarang berupa danau.
Secara administratif mencakup wilayah Desa Makalehi, Kecamatan Siau Barat. Saat ini terdapat tiga kampung di pulau ini, yakni Kampung Makalehi Induk, Kampung Makalehi Utara, dan Kampung Makalehi Timur dengan jumlah penduduk 1.287 jiwa. Pulau ini berada di sebelah barat daya Pulau Sangihe.
Pada 2 Maret 2017, Pemerintah menetapkan Pulau Makalehi dan 110 pulau-pulau kecil lainnya sebagai pulau dengan status pulau-pulau kecil terluar. Penetapan ini dituangkan dalam Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2017 tentang Penetapan Pulau-Pulau Kecil Terluar.
Mengingat Pemilu 2024 di ambang pintu, semua mata saat ini tertuju pada upaya negara untuk memastikan setiap warga negara bisa memberikan suara, termasuk yang tinggal di daerah terpencil seperti Pulau Makalehi.
KMP Lohoraung, kapal legendaris yang sudah bertahun-tahun melayani rute-rute terpencil, dipilih untuk misi khusus ini mengirimkan logistik pemilu. Kapal ini bukan sekadar moda transportasi laut, melainkan menjadi simbol kebersamaan dan semangat untuk memastikan demokrasi berjalan lancar di setiap jengkal tanah air.
Meskipun angin utara bertiup kencang, kala itu, mereka tidak dapat menunda tugas negara ini.
Dalam kondisi cuaca yang kurang bersahabat, petugas KPU memasukkan logistik pemilu ke dalam kapal dengan cepat namun tetap hati-hati. Mereka tahu bahwa setiap detik berharga, dan setiap suara harus didengar, termasuk warga negara di pulau-pulau terpencil yang sulit dijangkau.
Di pelabuhan kecil Sitaro, petugas KPU dengan tekun memuat logistik kampanye ke dalam kapal. Mulai dari kotak hingga surat suara, semuanya dipersiapkan dengan teliti untuk perjalanan yang menantang.
Gelombang laut di sekitar kepulauan sering kali menjadi tantangan, terutama pada musim hujan seperti ini.
Dalam perjalanan kali ini, tim dipimpin oleh Sekretaris KPU Sitaro Nelwan Manoring yang berkolaborasi dengan Polres Sitaro untuk mengawal pendistribusian logistik agar tiba di tempat pemungutan suara (TPS) dengan aman dan utuh.
Nelwan telah menjalankan tugas di KPU sejak tahun 2017 dan paham dengan pendistribusian di wilayah kepulauan Sulawesi Utara.
Saat kapal bersiap untuk berangkat, mereka mengawali dengan doa bersama agar selamat dalam perjalanan menuju Pulau Makalehi dan pulau-pulau lainnya.
Semangat gotong royong terasa begitu kuat di antara awak kapal dan petugas KPU. Mereka tidak hanya membawa beban fisik logistik, tapi juga tanggung jawab besar untuk menyediakan akses demokrasi bagi setiap warga. Tidak peduli seberapa jauh atau sulit untuk menuju titik pengiriman logistik pemilu.
Perjalanan pada siang itu pun dimulai. KMP Lohoraung melaju perlahan melewati gelombang yang kadang-kadang menggoyahkan kapal. Para awak kapal, dengan kepiawaian luar biasa, mengendalikan kemudi dan menjaga agar muatan logistik tetap aman.
KMP Lohoraung melaju, menghadapi gelombang dan embusan angin utara yang makin kencang. Awak kapal mengendalikan kemudi demi memastikan bahwa logistik tetap aman di tengah tantangan alam yang tak terduga.
Di tengah perjalanan, cuaca makin memburuk. Ombak menghantam sisi kapal, menciptakan suasana yang menegangkan di atas gelombang yang bergulung-gulung.
Namun, semangat petugas KPU tidak goyah. Mereka tetap fokus pada misi mereka yakni memastikan setiap kotak suara dan surat suara sampai ke tujuan dengan selamat.
Walaupun angin kencang menghantam perjalanan mereka, cerita dan tawa masih mengalir di antara mereka, berbagi pengalaman, harapan, dan keinginan untuk masa depan yang lebih baik bagi bangsa dan negara mereka.
Di tengah-tengah obrolan hangat itu, mereka tidak lupa akan misi utama mereka yakni memastikan setiap suara didengar, bahkan yang terpencil sekalipun.
Setelah perjalanan yang melelahkan namun penuh semangat, KMP Lohoraung akhirnya merapat di pelabuhan kecil Makalehi pada Minggu (11/2) malam. Semburat ekspresi lega dan bangga menyelimuti seluruh awak kapal dan petugas KPU.
Petugas PPS dan KPPS serta warga setempat sudah menunggu dengan antusias. Mereka menyambut kedatangan kapal dengan senyum dan kehangatan, menunjukkan betapa pentingnya momen ini bagi mereka.
Proses pendistribusian logistik Pemilu 2024 dimulai dengan lancar. Warga mengambil bagian dalam proses demokrasi dengan penuh semangat. Suara-suara riuh rendah terdengar di sepanjang pulau, menjadi simbol kebebasan dan partisipasi dalam proses politik.
Saat Matahari mulai terbit, KMP Lohoraung bersiap ke sejumlah pulau lainnya di Kabupaten Kepulauan Sitaro untuk memastikan pendistribusian logistik pemilu berjalan lancar.
Bangga berkontribusi bagi demokrasi
Meskipun lelah, setiap orang di atas kapal merasa puas dan bangga akan kontribusi mereka untuk demokrasi. Mereka telah membawa harapan dan suara bagi warga Makalehi, memastikan bahwa setiap suara benar-benar memiliki arti pada Pemilu 2024.
Petugas KPU, meskipun lelah, merasa puas karena telah menjalankan tugas dengan baik. Mereka tahu bahwa setiap upaya yang mereka lakukan membawa harapan bagi masa depan demokrasi di NKRI.
Dengan semangat membara, mereka bersiap kembali menaklukkan tantangan-tantangan berikutnya, siap untuk menjaga hak suara setiap warga, di mana pun mereka berada.
Menurut Ketua KPU Sitaro Fidel Malumbot, jumlah pemilih di Kabupaten Kepulauan Sitaro sebanyak 55.149 pemilih yang tersebar di 83 kampung atau desa serta 10 kelurahan, yang berada di 10 kecamatan. Adapun jumlah TPS sebanyak 249 titik.
Ia mengajak kepada pemilih datang ke TPS masing-masing dengan membawa surat undangan dan menggunakan hak pilih untuk memilih presiden dan wakil presiden RI serta anggota DPD dan wakil rakyat DPR RI, DPRD tingkat provinsi dan DPRD kabupaten/kota.
Penjabat (Pj.) Bupati Sitaro Joi E B Oroh mengingatkan kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang memiliki tanggung jawab besar demi suksesnya penyelenggaraan Pemilu 2024.
Pemilu 2024 merupakan momentum penting bagi seluruh bangsa Indonesia, karena dari bilik suara itulah rakyat akan menentukan pilihan politiknya, baik di tingkat nasional maupun daerah.
Pemilu juga menjadi ajang untuk mengukur kualitas demokrasi bahwa telah sejauh mana hajatan politik elektoral ini telah dilaksanakan dengan jujur, adil, transparan, dan akuntabel.
Melihat antusiasme penyelenggara pemilu dan warga setempat, Pemilu 2024 diyakini bakal meningkatkan mutu demokrasi warga setempat, juga bagi bangsa Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
Pagi itu, petugas KPU setempat bersiap mendistribusikan logistik Pemilu 2024 di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar), salah satunya di Pulau Makalehi, yang berbatasan dengan Filipina.
Pulau Makalehi merupakan wilayah Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara. Pulau ini diduga merupakan puncak gunung berapi laut yang muncul ke permukaan pada masa silam. Hal tersebut didukung oleh topografi wilayahnya yang berupa kerucut berlereng terjal dengan bekas kawah di tengah yang sekarang berupa danau.
Secara administratif mencakup wilayah Desa Makalehi, Kecamatan Siau Barat. Saat ini terdapat tiga kampung di pulau ini, yakni Kampung Makalehi Induk, Kampung Makalehi Utara, dan Kampung Makalehi Timur dengan jumlah penduduk 1.287 jiwa. Pulau ini berada di sebelah barat daya Pulau Sangihe.
Pada 2 Maret 2017, Pemerintah menetapkan Pulau Makalehi dan 110 pulau-pulau kecil lainnya sebagai pulau dengan status pulau-pulau kecil terluar. Penetapan ini dituangkan dalam Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2017 tentang Penetapan Pulau-Pulau Kecil Terluar.
Mengingat Pemilu 2024 di ambang pintu, semua mata saat ini tertuju pada upaya negara untuk memastikan setiap warga negara bisa memberikan suara, termasuk yang tinggal di daerah terpencil seperti Pulau Makalehi.
KMP Lohoraung, kapal legendaris yang sudah bertahun-tahun melayani rute-rute terpencil, dipilih untuk misi khusus ini mengirimkan logistik pemilu. Kapal ini bukan sekadar moda transportasi laut, melainkan menjadi simbol kebersamaan dan semangat untuk memastikan demokrasi berjalan lancar di setiap jengkal tanah air.
Meskipun angin utara bertiup kencang, kala itu, mereka tidak dapat menunda tugas negara ini.
Dalam kondisi cuaca yang kurang bersahabat, petugas KPU memasukkan logistik pemilu ke dalam kapal dengan cepat namun tetap hati-hati. Mereka tahu bahwa setiap detik berharga, dan setiap suara harus didengar, termasuk warga negara di pulau-pulau terpencil yang sulit dijangkau.
Di pelabuhan kecil Sitaro, petugas KPU dengan tekun memuat logistik kampanye ke dalam kapal. Mulai dari kotak hingga surat suara, semuanya dipersiapkan dengan teliti untuk perjalanan yang menantang.
Gelombang laut di sekitar kepulauan sering kali menjadi tantangan, terutama pada musim hujan seperti ini.
Dalam perjalanan kali ini, tim dipimpin oleh Sekretaris KPU Sitaro Nelwan Manoring yang berkolaborasi dengan Polres Sitaro untuk mengawal pendistribusian logistik agar tiba di tempat pemungutan suara (TPS) dengan aman dan utuh.
Nelwan telah menjalankan tugas di KPU sejak tahun 2017 dan paham dengan pendistribusian di wilayah kepulauan Sulawesi Utara.
Saat kapal bersiap untuk berangkat, mereka mengawali dengan doa bersama agar selamat dalam perjalanan menuju Pulau Makalehi dan pulau-pulau lainnya.
Semangat gotong royong terasa begitu kuat di antara awak kapal dan petugas KPU. Mereka tidak hanya membawa beban fisik logistik, tapi juga tanggung jawab besar untuk menyediakan akses demokrasi bagi setiap warga. Tidak peduli seberapa jauh atau sulit untuk menuju titik pengiriman logistik pemilu.
Perjalanan pada siang itu pun dimulai. KMP Lohoraung melaju perlahan melewati gelombang yang kadang-kadang menggoyahkan kapal. Para awak kapal, dengan kepiawaian luar biasa, mengendalikan kemudi dan menjaga agar muatan logistik tetap aman.
KMP Lohoraung melaju, menghadapi gelombang dan embusan angin utara yang makin kencang. Awak kapal mengendalikan kemudi demi memastikan bahwa logistik tetap aman di tengah tantangan alam yang tak terduga.
Di tengah perjalanan, cuaca makin memburuk. Ombak menghantam sisi kapal, menciptakan suasana yang menegangkan di atas gelombang yang bergulung-gulung.
Namun, semangat petugas KPU tidak goyah. Mereka tetap fokus pada misi mereka yakni memastikan setiap kotak suara dan surat suara sampai ke tujuan dengan selamat.
Walaupun angin kencang menghantam perjalanan mereka, cerita dan tawa masih mengalir di antara mereka, berbagi pengalaman, harapan, dan keinginan untuk masa depan yang lebih baik bagi bangsa dan negara mereka.
Di tengah-tengah obrolan hangat itu, mereka tidak lupa akan misi utama mereka yakni memastikan setiap suara didengar, bahkan yang terpencil sekalipun.
Setelah perjalanan yang melelahkan namun penuh semangat, KMP Lohoraung akhirnya merapat di pelabuhan kecil Makalehi pada Minggu (11/2) malam. Semburat ekspresi lega dan bangga menyelimuti seluruh awak kapal dan petugas KPU.
Petugas PPS dan KPPS serta warga setempat sudah menunggu dengan antusias. Mereka menyambut kedatangan kapal dengan senyum dan kehangatan, menunjukkan betapa pentingnya momen ini bagi mereka.
Proses pendistribusian logistik Pemilu 2024 dimulai dengan lancar. Warga mengambil bagian dalam proses demokrasi dengan penuh semangat. Suara-suara riuh rendah terdengar di sepanjang pulau, menjadi simbol kebebasan dan partisipasi dalam proses politik.
Saat Matahari mulai terbit, KMP Lohoraung bersiap ke sejumlah pulau lainnya di Kabupaten Kepulauan Sitaro untuk memastikan pendistribusian logistik pemilu berjalan lancar.
Meskipun lelah, setiap orang di atas kapal merasa puas dan bangga akan kontribusi mereka untuk demokrasi. Mereka telah membawa harapan dan suara bagi warga Makalehi, memastikan bahwa setiap suara benar-benar memiliki arti pada Pemilu 2024.
Petugas KPU, meskipun lelah, merasa puas karena telah menjalankan tugas dengan baik. Mereka tahu bahwa setiap upaya yang mereka lakukan membawa harapan bagi masa depan demokrasi di NKRI.
Dengan semangat membara, mereka bersiap kembali menaklukkan tantangan-tantangan berikutnya, siap untuk menjaga hak suara setiap warga, di mana pun mereka berada.
Menurut Ketua KPU Sitaro Fidel Malumbot, jumlah pemilih di Kabupaten Kepulauan Sitaro sebanyak 55.149 pemilih yang tersebar di 83 kampung atau desa serta 10 kelurahan, yang berada di 10 kecamatan. Adapun jumlah TPS sebanyak 249 titik.
Ia mengajak kepada pemilih datang ke TPS masing-masing dengan membawa surat undangan dan menggunakan hak pilih untuk memilih presiden dan wakil presiden RI serta anggota DPD dan wakil rakyat DPR RI, DPRD tingkat provinsi dan DPRD kabupaten/kota.
Penjabat (Pj.) Bupati Sitaro Joi E B Oroh mengingatkan kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang memiliki tanggung jawab besar demi suksesnya penyelenggaraan Pemilu 2024.
Pemilu 2024 merupakan momentum penting bagi seluruh bangsa Indonesia, karena dari bilik suara itulah rakyat akan menentukan pilihan politiknya, baik di tingkat nasional maupun daerah.
Pemilu juga menjadi ajang untuk mengukur kualitas demokrasi bahwa telah sejauh mana hajatan politik elektoral ini telah dilaksanakan dengan jujur, adil, transparan, dan akuntabel.
Melihat antusiasme penyelenggara pemilu dan warga setempat, Pemilu 2024 diyakini bakal meningkatkan mutu demokrasi warga setempat, juga bagi bangsa Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024