Keberadaan Bandar Udara Naratetama sebagai prasarana penunjang transportasi ke Ibu Kota Nusantara (IKN) akan berkontribusi terhadap pendapatan asli daerah (PAD) kabupaten dengan julukan Benuo Taka itu, demikian Penjabat (Pj) Bupati Penajam Panser Utara Makmur Marbun.
"Pemerintah kabupaten akan menerima manfaat cukup besar dari pembangunan bandara itu, terutama dari pungutan sektor pajak," kata Makmur Marbun di Penajam, Jumat.
Dia meyakini dampak lain dari keberadaan bandara IKN itu adalah pertumbuhan kawasan ekonomi baru di sekitar bandara sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kabupaten Penajam Paser Utara, lanjutnya, akan memanfaatkan bonus demografi sehingga perkembangan daerah dapat terasa bagi masyarakat lokal.
"Pemerintah kabupaten akan menerima manfaat cukup besar dari pembangunan bandara itu, terutama dari pungutan sektor pajak," kata Makmur Marbun di Penajam, Jumat.
Dia meyakini dampak lain dari keberadaan bandara IKN itu adalah pertumbuhan kawasan ekonomi baru di sekitar bandara sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kabupaten Penajam Paser Utara, lanjutnya, akan memanfaatkan bonus demografi sehingga perkembangan daerah dapat terasa bagi masyarakat lokal.
Makmur mengatakan pembangunan Bandara Naratetama IKN diharapkan berjalan lancar tanpa hambatan, seperti penyelesaian penggantian lahan dan tanaman milik masyarakat yang terkena proyek bandar udara.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara turut mengawal pembangunan infrastruktur penunjang transportasi ibu kota negara masa depan itu agar sesuai target.
*Dijadwalkan, Presiden Joko Widodo pada Juli dan Agustus 2024 sudah bisa mendarat di bandar udara itu," demikian Makmur Marbun.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menargetkan Bandara Naratetama ibu kota negara baru Indonesia yang dibangun di wilayah Kelurahan Gersik dan Kelurahan Pantai Lango, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara tersebut, beroperasi secara terbatas pada Juli 2024 dan rampung 100 persen pada Desember 2024.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024