Beras, makanan pokok yang sudah ada di Indonesia sejak 1500 tahun lalu. Dari berbagai jenis beras yang ada, beras putih menjadi pilihan utama kita. Kenapa? Karena beras putih memiliki rasa dan tekstur yang cenderung manis dan cocok di lidah masyarakat Indonesia, dan harganya terjangkau dan mudah kita temukan. Nah berikut penjelasan beberapa jenis beras putih yang populer di Indonesia dan disenangi banyak orang, mungkin bagi Anda yang belum pernah mendengarnya dan tertarik mencoba, inilah referensinya:

Beras Pandan Wangi

Beras Pandan Wangi adalah beras putih terkenal yang mempunyai ciri khas aroma lebih wangi dibandingkan jenis lainnya. Aroma khas Daun Pandan akan segera mencuat ketika akan dimasak menjadi nasi. Selain itu, Beras Pandan Wangi juga terasa manis dan teksturnya pulen, menjadikannya pilihan populer untuk dikonsumsi.

Beras ini merupakan varietas unggul asli dari Cianjur dan memiliki bentuk bulat yang tidak sempurna, berwarna bening sedikit kekuningan, dan ada warna putih susu di bagian tengah butirannya.

Saat memilih beras ini, kita perlu berhati-hati karena banyak dipalsukan dengan diganti campuran plastik atau diberi tambahan pewarna supaya terlihat lebih menarik.

Berbeda dengan Beras IR 64 atau Setra Ramos yang berbulir panjang tapi aromanya tidak seperti pandan wangi.

Beras Setra Ramos (IR 64)

Berikutnya dalam daftar beras putih populer di Indonesia adalah Beras IR 64 atau Setra Ramos. Jenis beras ini memiliki karakteristik bulir yang panjang tapi aroma berbeda dengan pandan wangi. Teksturnya pulen, gurih, dan tidak lengket ketika dimasak.

Setra Ramos sering ditemui di pasaran karena harganya yang relatif terjangkau. Akan tetapi perlu diketahui bahwa meski harga terjangkau, kualitas beras ini tak bisa diremehkan. Rasanya yang gurih dan tekstur pulennya menjadikan beras ini favorit banyak orang.

Tak hanya itu, bentuk beras lainnya seperti IR 42 juga menyerupai Setra Ramos namun ukuran bulirnya jauh lebih kecil dan lonjong. Meski jarang ditanam oleh petani karena harganya lebih mahal di pasaran, namun banyak orang yang menyukai dan memilih varietas ini untuk kebutuhan mereka sehari-hari.

Mari kita lanjutkan pembicaraan tentang jenis-jenis beras lainnya di Indonesia.

3. Rojolele

Beras Rojolele berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ciri khas beras ini yaitu bentuknya bulat, sedikit memanjang dengan warna yang tidak bening, memilik sedikit bagian yang berwarna putih susu dan tidak beraroma.

Teksturnya pulen setelah dimasak menjadi nasi. Menyantap nasi dari beras Rojolele menjadikan pengalaman makan kita lebih nikmat.

Harganya terbilang lebih tinggi dibandingkan dengan varietas lain seperti IR 64 atau Setra Ramos. Hal ini karena Rojolele merupakan varietas yang umurnya tidak panjang.

Namun demikian, meski harganya sedikit lebih mahal, banyak orang yang tetap memilih beras ini karena tekstur nasi yang dihasilkan sangat lembut dan pulen. Agar mendapat tekstur yang sempurna saat dimasak menjadi nasi, kamu dapat menggunakan penanak nasi maupun dandang dengan takaran air yang sesuai.

Berikutnya kita akan membahas tentang jenis beras lainnya yaitu Batang Lembang.

4. Batang Lembang

Beras lainnya yang populer di Indonesia adalah Beras Batang Lembang. Meski namanya mungkin kurang dikenal dibanding jenis beras lain, tapi kualitas dan manfaatnya tidak perlu diragukan lagi.

Berbeda dengan Beras Rojolele yang memiliki bentuk bulat sedikit memanjang, beras Batang Lembang memiliki bentuk yang lebih panjang. Teksturnya juga pulen saat dimasak, sama seperti varietas beras lainnya yang telah kita bahas sebelumnya.

Namun, ada hal penting yang harus diingat ketika mengonsumsi nasi dari berbagai jenis beras ini. Risiko pertama akibat pengonsumsian beras dalam jumlah banyak yaitu membuat badan terasa lesu dan mengantuk. Hal ini karena nasi memiliki kalori tinggi dan akan membuat tubuh lelah saat proses metabolisme dimulai.

Mengonsumsi berbagai jenis beras putih populer di Indonesia, seperti Beras Pandan Wangi, Setra Ramos, Rojolele, dan Batang Lembang, menawarkan pengalaman kuliner yang unik dan memuaskan.

Namun, penting untuk diingat bahwa konsumsi beras dalam jumlah banyak dapat berdampak pada kesehatan, termasuk risiko kelelahan, kenaikan berat badan, dan potensi resistensi insulin yang bisa berujung pada diabetes.

Meskipun demikian, dengan mengatur porsi yang tepat dan memperhatikan kualitas beras yang dikonsumsi, kita dapat menikmati kelezatan nasi tanpa mengorbankan kesehatan.

Mari kita hargai dan nikmati keanekaragaman beras di Indonesia dengan bijak, menjadikan setiap suapan bukan hanya tentang kepuasan rasa, tetapi juga penghargaan terhadap warisan kuliner dan kearifan lokal yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.





Baca juga: Krisis pangan kian nyata

Baca juga: Stok beras Bulog Kalimantan Timur mencapai 20 ribu ton

Pewarta: Rilis

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024