Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyebutkan sejumlah kecamatan di wilayah itu rawan bencana alam tanah longsor.
"Dari 15 kecamatan di Rejang Lebong terdapat beberapa kecamatan yang rawan bencana alam tanah longsor, diantaranya Kecamatan Sindang Dataran, Sindang Kelingi, Binduriang, kemudian Kecamatan Curup Utara, Bermani Ulu, dan Bermani Ulu Raya," kata Kepala Pelaksana BPBD Rejang Lebong Shalahudin saat dihubungi di Rejang Lebong, Minggu.
Dia menjelaskan kalangan masyarakat yang tinggal di kecamatan rawan bencana tanah longsor ini agar meningkatkan kewaspadaan mengingat cuaca ekstrem yang melanda wilayah itu.
Cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini, kata dia, menyebabkan hujan turun dengan intensitas sedang sampai lebat, sehingga dikhawatirkan kejadian bencana alam bisa kapan saja terjadi.
Menurut dia, warga yang berdiam di wilayah rawan tanah longsor jika hujan turun dengan intensitas sedang maupun lebat dalam waktu yang lama agar sementara waktu mengungsi ke tempat yang aman guna mencegah hal-hal yang tidak diingini terjadi.
Sementara itu hujan deras yang terjadi pada Jumat-Sabtu (1-2/3) kemarin menyebabkan terjadinya tanah longsor di 19 titik di wilayah Kecamatan Sindang Kelingi dan Sindang Dataran, kendati demikian kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa.
"Tanah longsor ini terjadi sepanjang Jalan Lintas Beringin Tiga, Kecamatan Sindang Kelingi menuju Bengko Kecamatan Sindang Dataran. Ada 19 titik longsor, bahkan beberapa titik material longsor menutupi seluruh badan jalan sehingga arus lalu lintas sempat lumpuh," jelasnya.
Untuk kejadian tanah longsor di wilayah Kecamatan Sindang Kelingi, tambah dia, selain menutup jalan menuju Kecamatan Sindang Dataran, juga jalan menuju Desa Wisata Belitar Seberang.
Setelah kejadian tanah longsor ini pihaknya bersama pihak-pihak terkait lainnya langsung melakukan upaya pembersihan material longsor dengan menggunakan satu alat berat jenis loader, sehingga pada Minggu siang (3/3) jalanan penghubung dua kecamatan bisa kembali dilalui kendaraan roda dua maupun empat.
"Sedangkan jalan menuju Desa Belitar Seberang sampai sore ini masih dalam proses pembersihan material longsoran berupa tanah dan batu," ucapnya.
Sejauh ini dari pantauan pihaknya di lapangan, kata Shalahudin, potensi tanah longsor susulan masih bisa terjadi terlebih lagi hujan dengan intensitas tinggi masih terus terjadi di Kabupaten Rejang Lebong.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Dari 15 kecamatan di Rejang Lebong terdapat beberapa kecamatan yang rawan bencana alam tanah longsor, diantaranya Kecamatan Sindang Dataran, Sindang Kelingi, Binduriang, kemudian Kecamatan Curup Utara, Bermani Ulu, dan Bermani Ulu Raya," kata Kepala Pelaksana BPBD Rejang Lebong Shalahudin saat dihubungi di Rejang Lebong, Minggu.
Dia menjelaskan kalangan masyarakat yang tinggal di kecamatan rawan bencana tanah longsor ini agar meningkatkan kewaspadaan mengingat cuaca ekstrem yang melanda wilayah itu.
Cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini, kata dia, menyebabkan hujan turun dengan intensitas sedang sampai lebat, sehingga dikhawatirkan kejadian bencana alam bisa kapan saja terjadi.
Menurut dia, warga yang berdiam di wilayah rawan tanah longsor jika hujan turun dengan intensitas sedang maupun lebat dalam waktu yang lama agar sementara waktu mengungsi ke tempat yang aman guna mencegah hal-hal yang tidak diingini terjadi.
Sementara itu hujan deras yang terjadi pada Jumat-Sabtu (1-2/3) kemarin menyebabkan terjadinya tanah longsor di 19 titik di wilayah Kecamatan Sindang Kelingi dan Sindang Dataran, kendati demikian kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa.
"Tanah longsor ini terjadi sepanjang Jalan Lintas Beringin Tiga, Kecamatan Sindang Kelingi menuju Bengko Kecamatan Sindang Dataran. Ada 19 titik longsor, bahkan beberapa titik material longsor menutupi seluruh badan jalan sehingga arus lalu lintas sempat lumpuh," jelasnya.
Untuk kejadian tanah longsor di wilayah Kecamatan Sindang Kelingi, tambah dia, selain menutup jalan menuju Kecamatan Sindang Dataran, juga jalan menuju Desa Wisata Belitar Seberang.
Setelah kejadian tanah longsor ini pihaknya bersama pihak-pihak terkait lainnya langsung melakukan upaya pembersihan material longsor dengan menggunakan satu alat berat jenis loader, sehingga pada Minggu siang (3/3) jalanan penghubung dua kecamatan bisa kembali dilalui kendaraan roda dua maupun empat.
"Sedangkan jalan menuju Desa Belitar Seberang sampai sore ini masih dalam proses pembersihan material longsoran berupa tanah dan batu," ucapnya.
Sejauh ini dari pantauan pihaknya di lapangan, kata Shalahudin, potensi tanah longsor susulan masih bisa terjadi terlebih lagi hujan dengan intensitas tinggi masih terus terjadi di Kabupaten Rejang Lebong.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024