Kepala Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Pontianak, Kalimantan Barat Bintoro mengatakan hadirnya Rumah Pangan Kita (RPK) secara signifikan ikut mengendalikan harga beras di Pontianak karena harga yang dijual jauh lebih rendah dibanding di pasaran.

"Saat ini harga beras medium di pasaran Kota Pontianak berada di kisaran Rp15.000 per kilogram dan harga beras Bulog di RPK jenis medium sekitar Rp11.200. Perbedaan harga beras Bulog dengan beras medium di RPK adalah sekitar Rp3.800. Ini signifikan dalam mengendalikan harga," ujarnya di Pontianak, Senin.

Ia menyebutkan di Kota Pontianak terdapat sekitar 220 RPK, salah satunya yaitu Warung Inflasi Siantan (Warisan). Kehadiran RPK ini memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat, mengingat perbedaan harga yang cukup besar dibandingkan dengan harga pasar.

"Kembali, RPK efektif dalam mengendalikan inflasi di Pontianak. Saya juga berharap setiap gang di kota tersebut memiliki RPK yang strategis untuk membantu pengendalian harga," jelas dia.

Menurutnya Pemerintah Kota Pontianak juga turut berperan dalam mendukung pembentukan pelaku usaha RPK, salah satunya adalah mempermudah akses dan proses berdirinya RPK serta memberikan pendampingan dalam sistem online.

"Kita dorong masyarakat segera mendirikan RPK yang didukung oleh Bulog. Kami siap dampingi. RPK dapat memastikan pasokan beras, minyak goreng, dan gula disediakan oleh Bulog, sehingga mampu menjaga stabilitas harga pangan di wilayah tersebut," papar dia.

Terkait stok dan harga beras di Pontianak pihaknya secara aktif memantau stok dan melakukan stabilisasi harga pangan, terutama beras. Stok beras medium saat ini sudah mencapai 7.000 ton. Sedangkan kebutuhan untuk puasa dan lebaran hanya empat 4.000 ton beras. Sehingga surplus sekitar 3.000 ton beras.

"Upaya pengawasan stok dan stabilisasi harga pangan termasuk dengan dilakukan dengan mendirikan RPK," kata dia.
 

Pewarta: Dedi dan Kurnia

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024