Pengungsi akibat banjir di Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat semakin bertambah menjadi 976 orang pada Sabtu pukul 16.00 WIB dibandingkan pukul 9.00 WIB yang tercatat sebanyak 562 orang.
"Jumlah pengungsi 291 keluarga dengan 976 jiwa, lokasi pengungsian di RPTRA Alur Kemuning, Rusun Lokbin, Mushalla Al-Hidayah, SDN 11 PAGI RA 04, Mushalla Al-Mukhlisin, SDN 02 Pagi, RPRTA Alur Anggrek, Masjid As-Saudiyah, Balai Warga RT 02/03," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji di Jakarta, Sabtu.
Isnawa menyebut BPBD DKI Jakarta sudah menyalurkan bantuan kebutuhan dasar kepada pengungsi.
"Terpal 235 Lembar, selimut 760 lembar, air mineral 43 dus, family kit 100 paket, mukena 138 lembar, sarung 180 lembar, matras 50 lembar, paket kebersihan keluarga 19 paket, peket sandang 100 paket, kidsware 90 lembar, sabun 754 batang, biskuit 59 kaleng, peket perlengkapan sekolah enam paket, alat pel 10 buah, ember 10 buah, sikat lantai 10 buah, alat usap 10 buah," rinci Isnawa.
Pihaknya juga menyampaikan genangan dari Jumat (22/3) pagi hari sampai Sabtu (23/3) pukul 16.00 WIB mengalami penurunan dari lima RT menjadi empat RT atau 0.013 persen dari 30.772 RT yang ada di wilayah DKI Jakarta.
"Di Kelurahan Tegal Alur, Jakarta Barat itu masih ada empat RT di yang masih tergenang air dengan ketinggian 30 sampai dengan 40 centimeter (cm)," kata Isnawa.
Adapun penyebabnya, kata Isnawa, adalah curah hujan tinggi pada Jumat (22/3) dan luapan Kali Semongol.
Selain itu, genangan air di tiga RT di Kelurahan Kamal dan empat di Kelurahan Tegal Alur sudah dinyatakan surut.
BPBD DKI Jakarta telah mengerahkan personel untuk memantau kondisi genangan di setiap wilayah serta berkoordinasi dengan Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat.
"Selain itu, BPBD DKI Jakarta juga berkoordinasi dengan Dinas Sosial, Ambulans Gawat Darurat Dinkes, PMI untuk penanganan pengungsi. Genangan ditargetkan bisa surut dalam waktu cepat," kata Isnawa.
Ia mengimbau warga di lokasi banjir agar selalu berhati-hati dan waspada dengan mengikuti arahan petugas.
"Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop," ucap Isnawa.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024