Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mengajak seluruh jenjang satuan pendidikan untuk mengadakan kegiatan pembinaan karakter melalui kegiatan pesantren kilat selama Bulan Suci Ramadhan untuk menekan kenakalan remaja.
"Melalui kegiatan pesantren kilat, pelajar diberikan kesempatan mendapatkan pengetahuan tentang agama seperti puasa wajib dan sunah, serta apa saja yang amalan-amalan di Bulan Ramadhan. Kegiatan sangat positif yang dapat menekan angka kenakalan remaja," kata Kepala Disdik Kabupaten Bekasi Imam Faturochman di Cikarang, Sabtu.
Dia menjelaskan salah satu penyebab tindak kenakalan remaja adalah minim ajaran dan pegangan agama yang dimiliki siswa sehingga mereka mudah terjerumus ke jurang pergaulan bebas yang merusak mental serta jiwa generasi muda.
Menurut dia pesantren kilat memang program yang sering diagendakan di lingkungan satuan pendidikan dengan tujuan meningkatkan pemahaman dan kecintaan terhadap nilai-nilai keagamaan para siswa.
"Sehingga kenakalan remaja seperti perang sarung, tawuran yang selama ini masih ada di beberapa tempat bisa berkurang atau tidak ada sama sekali. Karena yang namanya manusia itu punya tenggang rasa, saling menghormati, dan menghargai," katanya.
Ia mengatakan penting bagi setiap sekolah memberikan ruang bagi pelajar untuk lebih mendalami nilai-nilai keagamaan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari pembentukan kepribadian para pelajar.
"Memang di sekolah (waktu) terbatas tetapi setidaknya penyampaian materi siraman rohani yang terus menerus dilakukan oleh tenaga pendidik atau guru mungkin akan sedikit banyak berpengaruh," katanya.
Dirinya juga menekankan arti penting peran lingkungan dan masyarakat untuk mencegah aksi tawuran maupun berbagai perilaku kenakalan remaja lain.
"Artinya perlu sinergi, kolaborasi, termasuk dari masyarakat ketika ada anak-anak sekolah tidak langsung pulang ke rumah, nongkrong, untuk diingatkan jangan sampai ada kerumunan apalagi sampai membuat keonaran dan kegaduhan. Pesantren kilat sangat tepat mengisi waktu luang mereka," katanya.
Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan juga sebelumnya sudah mengimbau satuan pendidikan di Kabupaten Bekasi untuk mengisi Bulan Ramadhan dengan beragam program menyangkut materi-materi keagamaan dan pelaksanaan ibadah puasa kepada para siswa berbentuk pesantren kilat.
"Kepada segenap aparatur pemerintah, penanggung jawab lembaga pendidikan, saya harap dapat melaksanakan tugas dengan ikhlas dan disiplin. Selain itu, melaksanakan program dengan mengarahkan kepada pentingnya penyajian materi agama dan amaliah puasa atau Ramadhan. Mungkin bisa menyelenggarakan pesantren kilat di sekolah-sekolah hingga akhir Ramadhan ini," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Melalui kegiatan pesantren kilat, pelajar diberikan kesempatan mendapatkan pengetahuan tentang agama seperti puasa wajib dan sunah, serta apa saja yang amalan-amalan di Bulan Ramadhan. Kegiatan sangat positif yang dapat menekan angka kenakalan remaja," kata Kepala Disdik Kabupaten Bekasi Imam Faturochman di Cikarang, Sabtu.
Dia menjelaskan salah satu penyebab tindak kenakalan remaja adalah minim ajaran dan pegangan agama yang dimiliki siswa sehingga mereka mudah terjerumus ke jurang pergaulan bebas yang merusak mental serta jiwa generasi muda.
Menurut dia pesantren kilat memang program yang sering diagendakan di lingkungan satuan pendidikan dengan tujuan meningkatkan pemahaman dan kecintaan terhadap nilai-nilai keagamaan para siswa.
"Sehingga kenakalan remaja seperti perang sarung, tawuran yang selama ini masih ada di beberapa tempat bisa berkurang atau tidak ada sama sekali. Karena yang namanya manusia itu punya tenggang rasa, saling menghormati, dan menghargai," katanya.
Ia mengatakan penting bagi setiap sekolah memberikan ruang bagi pelajar untuk lebih mendalami nilai-nilai keagamaan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari pembentukan kepribadian para pelajar.
"Memang di sekolah (waktu) terbatas tetapi setidaknya penyampaian materi siraman rohani yang terus menerus dilakukan oleh tenaga pendidik atau guru mungkin akan sedikit banyak berpengaruh," katanya.
Dirinya juga menekankan arti penting peran lingkungan dan masyarakat untuk mencegah aksi tawuran maupun berbagai perilaku kenakalan remaja lain.
"Artinya perlu sinergi, kolaborasi, termasuk dari masyarakat ketika ada anak-anak sekolah tidak langsung pulang ke rumah, nongkrong, untuk diingatkan jangan sampai ada kerumunan apalagi sampai membuat keonaran dan kegaduhan. Pesantren kilat sangat tepat mengisi waktu luang mereka," katanya.
Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan juga sebelumnya sudah mengimbau satuan pendidikan di Kabupaten Bekasi untuk mengisi Bulan Ramadhan dengan beragam program menyangkut materi-materi keagamaan dan pelaksanaan ibadah puasa kepada para siswa berbentuk pesantren kilat.
"Kepada segenap aparatur pemerintah, penanggung jawab lembaga pendidikan, saya harap dapat melaksanakan tugas dengan ikhlas dan disiplin. Selain itu, melaksanakan program dengan mengarahkan kepada pentingnya penyajian materi agama dan amaliah puasa atau Ramadhan. Mungkin bisa menyelenggarakan pesantren kilat di sekolah-sekolah hingga akhir Ramadhan ini," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024