Jakarta (Antara Kalbar) - Kementerian Agama (Kemenag) RI menerima pendaftaran para santri pada Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB), terhitung sejak tanggal 1 hingga 20 April 2015 dengan pilihan program studi bidang IPA, IPS dan Keagamaan.
Pelaksana Subdit Pendidikan Pesantren pada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam Kemenag, Mohammad Zen kepada pers di Jakarta, Jumat mengemukakan, pendaftaran PBSB itu dilakukan secara daring di website www.ditpdpontren.kemenag.go.id.
Mohammad Zen menjelaskan, para santri dapat memilih program studi IPA, IPS, dan Keagamaan pada 10 perguruan tinggi, yakni IPB Bogor, ITS Surabaya, UPI Bandung, UGM Jogjakarta, UIN Jakarta, UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Walisongo Semarang, UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta, UIN Sunan Gunungjati Bandung, dan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Peserta yang bisa mendaftar adalah santri yang bersekolah pada tingkat akhir dan lulus pada 2015 di Madrasah Aliyah yang berada di bawah naungan pondok pesantren atau santri lulusan pesantren muadalah (pesantren salafiyah) dengan ijazah paket C yang diselenggarakan oleh pondok pesantren, khusus untuk pilihan studi bidang Keagamaan.
Selain itu peserta yang mendaftar bisa pula santri yang bersekolah pada tingkat akhir dan lulus tahun 2015 di Madrasah Aliyah (MA)/SMA/SMK yang berada di bawah naungan pondok pesantren. Khusus untuk pilihan pada UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, peserta wajib hafal (hafidz) Al-Quran minimal 10 juz.
Santri yang mendaftar itu sendiri adalah hasil seleksi administratif dari pesantren masing-masing dengan memenuhi kriteria berusia maksimal 20 tahun untuk santri tingkat akhir pada MA/SMA/SMK atau berusia maksimal 23 tahun untuk santri lulusan pesantren muadalah (pesantren salafiyah) dengan ijazah paket C yang diselenggarakan oleh pondok pesantren.
Jumlah peserta seleksi diperkirakan mencapai lebih dari lima ribu santri dengan memperebutkan 300 kursi mahasiswa. Seleksi tertulis akan diselenggarakan di setiap Kanwil Kemenag pada Mei 2015. Seluruh proses pendaftaran tidak dikenakan biaya apapun.
Menurut Mohammad Zen, khusus untuk membiayai PBSB tersebut Kemenag telah mengalokasikan anggaran lebih dari Rp 40 milyar. Program ini telah berjalan sejak tahun 2005, dan hingga saat ini Kemenag telah menyalurkan beasiswa kepada lebih dari tiga ribu mahasiswa.
Hingga tahun 2014 program ini telah meluluskan 1.700 sarjana dari berbagai disiplin ilmu, sedangkan yang saat ini tengah mengikuti program tersebut berjumlah 1.000 mahasiswa. Tahun ini diperkirakan ada tambahan 300 mahasiswa baru yang akan lulus seleksi.
Para santri yang telah lulus diwajibkan mengabdi di pesantren selama tiga tahun. Pascapengabdian, mereka baru diperkenankan melanjutkan kuliah atau bekerja. Mereka bisa mengabdi di pesantren asal atau di pesantren lain yang ditentukan Kemenag.
"Salah satu tempat pengabdian mereka adalah di pesantren perbatasan di Pulau Parit, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau," kata Mohammad Zen.