PT Pertamina Fuel Terminal Manokwari menyiagakan 30 unit mobil tangki bahan bakar minyak (BBM) di lima kabupaten Provinsi Papua Barat selama Idul Fitri 1445 Hijriah.
"Lima kabupaten tersebut yaitu Manokwari, Manokwari Selatan, Pegunungan Arfak, Teluk Bintuni, dan Teluk Wondama," kata Fuel Terminal Manager Manokwari Suriadi di Manokwari, Papua Barat, Rabu.
Dia menjelaskan bahwa BBM tersebut nantinya disalurkan kepada lembaga penyalur seperti stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) reguler, SPBU kompak, Pertashop, dan pelanggan industri.
Penambahan jumlah armada mobil tangki seiring dengan proyeksi peningkatan BBM yang mencapai 15-20 persen saat Ramadhan hingga perayaan Idul Fitri 1445 Hijriah.
"Kendaraan dan semua kru siap menyuplai BBM termasuk saat hari libur kalau ada permintaan dari lembaga penyalur," ucap Suriadi.
Pihaknya menerapkan pola multimoda transportasi darat dan laut untuk mendistribusikan BBM ke lembaga penyalur yang tersebar di Kabupaten Pegunungan Arfak maupun Kabupaten Teluk Bintuni.
Multimoda transportasi merupakan solusi efektif dalam mendukung kelancaran proses distribusi BBM ke wilayah yang sulit dijangkau menggunakan mobil tangki atau transportasi darat lainnya.
"Kalau ke Pegunungan Arfak mobil tangki tidak bisa naik, harus dimasukkan ke dalam drum baru diangkut dengan kendaraan bak terbuka. Sama halnya dengan Wondama," ucap dia.
Dia mengakui pendistribusian BBM menggunakan mobil tangki terkadang mengalami hambatan jika terjadi banjir atau tanah longsor akibat intensitas hujan yang tinggi.
Pihaknya juga sudah membentuk Satuan Tugas Ramadhan dan Idul Fitri 2024 yang bertugas mulai dari 25 Maret hingga 21 April 2024 guna memantau kelancaran penyaluran BBM.
"Walaupun ada kendala, tapi penyaluran tetap berjalan lancar, hanya saja waktunya pasti terlambat karena kondisi jalan yang susah dilalui," ujar Suriadi.
Sales Branch Manager Pertamina Patra Niaga Rayon II Papua Barat Muhammad Bisma Abdilah mengatakan pihaknya telah menambah alokasi BBM jenis subsidi maupun nonsubsidi sebanyak 20 persen.
Hal ini untuk memenuhi permintaan terhadap semua jenis BBM yang mengalami peningkatan setiap perayaan hari besar keagamaan, dan Pertamina terus melakukan pemantauan ke seluruh SPBU.
"Rata-rata peningkatan konsumsi BBM di hari Lebaran itu 10-15 persen dibandingkan hari biasa," ujar dia.
Dia menerangkan penyaluran BBM nonsubsidi ke seluruh SPBU pada hari biasa mencapai 70-80 kiloliter, sedangkan produk BBM subsidi sekitar 35-45 kilo liter.
Pertamina menerapkan sistem berbasis digital dalam pembelian produk BBM bersubsidi di setiap SBPU guna mencegah potensi penyalahgunaan penyaluran.
"Dari tahun lalu, pembelian BBM subsidi wajib menggunakan aplikasi MyPertamina. Kami pantau kalau ada potensi penyimpangan," ujar Bisma Abdilah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Lima kabupaten tersebut yaitu Manokwari, Manokwari Selatan, Pegunungan Arfak, Teluk Bintuni, dan Teluk Wondama," kata Fuel Terminal Manager Manokwari Suriadi di Manokwari, Papua Barat, Rabu.
Dia menjelaskan bahwa BBM tersebut nantinya disalurkan kepada lembaga penyalur seperti stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) reguler, SPBU kompak, Pertashop, dan pelanggan industri.
Penambahan jumlah armada mobil tangki seiring dengan proyeksi peningkatan BBM yang mencapai 15-20 persen saat Ramadhan hingga perayaan Idul Fitri 1445 Hijriah.
"Kendaraan dan semua kru siap menyuplai BBM termasuk saat hari libur kalau ada permintaan dari lembaga penyalur," ucap Suriadi.
Pihaknya menerapkan pola multimoda transportasi darat dan laut untuk mendistribusikan BBM ke lembaga penyalur yang tersebar di Kabupaten Pegunungan Arfak maupun Kabupaten Teluk Bintuni.
Multimoda transportasi merupakan solusi efektif dalam mendukung kelancaran proses distribusi BBM ke wilayah yang sulit dijangkau menggunakan mobil tangki atau transportasi darat lainnya.
"Kalau ke Pegunungan Arfak mobil tangki tidak bisa naik, harus dimasukkan ke dalam drum baru diangkut dengan kendaraan bak terbuka. Sama halnya dengan Wondama," ucap dia.
Dia mengakui pendistribusian BBM menggunakan mobil tangki terkadang mengalami hambatan jika terjadi banjir atau tanah longsor akibat intensitas hujan yang tinggi.
Pihaknya juga sudah membentuk Satuan Tugas Ramadhan dan Idul Fitri 2024 yang bertugas mulai dari 25 Maret hingga 21 April 2024 guna memantau kelancaran penyaluran BBM.
"Walaupun ada kendala, tapi penyaluran tetap berjalan lancar, hanya saja waktunya pasti terlambat karena kondisi jalan yang susah dilalui," ujar Suriadi.
Sales Branch Manager Pertamina Patra Niaga Rayon II Papua Barat Muhammad Bisma Abdilah mengatakan pihaknya telah menambah alokasi BBM jenis subsidi maupun nonsubsidi sebanyak 20 persen.
Hal ini untuk memenuhi permintaan terhadap semua jenis BBM yang mengalami peningkatan setiap perayaan hari besar keagamaan, dan Pertamina terus melakukan pemantauan ke seluruh SPBU.
"Rata-rata peningkatan konsumsi BBM di hari Lebaran itu 10-15 persen dibandingkan hari biasa," ujar dia.
Dia menerangkan penyaluran BBM nonsubsidi ke seluruh SPBU pada hari biasa mencapai 70-80 kiloliter, sedangkan produk BBM subsidi sekitar 35-45 kilo liter.
Pertamina menerapkan sistem berbasis digital dalam pembelian produk BBM bersubsidi di setiap SBPU guna mencegah potensi penyalahgunaan penyaluran.
"Dari tahun lalu, pembelian BBM subsidi wajib menggunakan aplikasi MyPertamina. Kami pantau kalau ada potensi penyimpangan," ujar Bisma Abdilah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024