Penjabat Ketua TP-PKK Provinsi Kalimantan Barat berupaya menurunkan angka stunting di Kubu Raya lewat edukasi terkait pola asuh yang benar terhadap balita dan baduta, terutama pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang tepat gizi.
"Kita sudah membuat program strategis dalam mendukung penurunan angka stunting di Kalbar. Kita mensosialisasikan pola asuh dan pola makan yang baik, serta memberikan bantuan dan mengawasi dengan ketat anak-anak yang masuk kategori stunting," kata Pj Ketua TP-PKK Provinsi Kalbar Windy Prihastari di Sungai Raya, Minggu.
Windy menjelaskan pola asuh yang benar terhadap balita dan baduta, terutama pada pemberian MPASI yang tepat gizi, dengan memperhatikan tiga komponen penting yakni karbohidrat, lemak dan protein hewani.
Selain itu, sebagai upaya mengentaskan stunting di Kubu Raya dan Kalbar ia meminta TP-PKK Kubu Raya dapat terus aktif mengajak jajaran perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kubu Raya untuk menjadi orang tua asuh anak-anak stunting.
"Hal tersebut sebagai upaya mengentaskan stunting seperti yang telah digalakkan pada Pemerintah Provinsi Kalbar," ujarnya.
Windy berkeyakinan dengan kolaborasi semua pihak lewat berbagai aksi langsung maka Kalbar akan bisa terbebas dari stunting. Hal tersebut tercermin dari data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 yang menunjukkan penurunan angka stunting Kalbar.
Dikatakannya berdasarkan data tersebut pada 2022 stunting Kalbar berada pada angka 27,8 persen lalu di 2023 ini turun menjadi 24,5 persen. Bahkan Provinsi Kalbar pun telah mampu keluar dari 12 daerah dengan angka stunting tertinggi di Indonesia.
“Ini merupakan usaha kita bersama dalam menurunkan angka stunting di Kalbar, kita juga tahun ini tidak lagi berada di urutan dua belas Provinsi tertinggi se-Indonesia," jelas Windy.
Untuk itu menurutnya pengentasan stunting menjadi penting terutama untuk mempersiapkan generasi Kalbar dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Pada masa tersebut Indonesia diprediksi akan masuk empat negara besar di dunia.
“Kita berharap anak-anak Kalbar bebas dari stunting, karena stunting itu dapat menyebabkan keterbatasan dalam tumbuh kembang anak, baik secara fisik maupun otaknya," kata Windy.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024