Klinik Diabetes Melitus RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada gula darah naik pasca-Lebaran dan mengecek kesehatan tubuh.
"Berbagai jenis makanan dan hidangan yang tersedia selama perayaan Idul Fitri seringkali membuat kita lupa kewaspadaan. Tanpa disadari, mengonsumsi makanan dan minuman yang menyebabkan peningkatan drastis kadar gula darah. Hal ini sangat berbahaya bagi penderita diabetes, " ujar Edukator Diabetes RSUD SSMA Pontianak Ns Istafiyana Rahayu di Pontianak, Senin.
Ia menjelaskan kadar gula darah tinggi biasanya terjadi saat tubuh kekurangan insulin atau ketika penderita diabetes lupa mengonsumsi obat diabetes setelah makan atau minum yang tinggi gula.
"Saat berkumpul dengan keluarga pada hari Lebaran, seringkali kita disuguhi makanan dan minuman yang tinggi lemak atau gula. Konsumsi berlebihan makanan tersebut dapat menyebabkan kadar gula darah naik pasca-Lebaran," ujarnya.
Untuk mengontrol kadar gula darah, lanjutnya, diperlukan kesadaran bagi penderita diabetes untuk membatasi asupan dengan menerapkan perencanaan makan 3J (Tepat Jumlah Kalori, Tepat Jumlah Makanan, dan Tepat Jadwal Makan).
"Minuman bersoda sering menjadi favorit selama Lebaran, namun kita harus sadar bahwa minuman tersebut mengandung tinggi gula," tambahnya.
Ia mengatakan satu kaleng atau 350 ml minuman bersoda rata-rata mengandung 39 gram gula atau setara dengan 10 sendok teh gula. Belum lagi, penambahan gula pada kue dan makanan penyerta minuman dapat meningkatkan lebih lanjut kadar gula darah.
"Selain kandungan gula tinggi dalam minuman kemasan, kandungan natrium atau garam juga tinggi. Konsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko hipertensi atau tekanan darah tinggi," tambahnya.
Dia memberikan tips agar penderita diabetes lebih berhati-hati dalam memilih jenis makanan dengan indeks glikemik rendah serta tinggi serat, seperti mengonsumsi sayuran dan buah, serta menghindari makanan olahan seperti kue, biskuit, dan cemilan.
"Penting untuk membaca label informasi gizi pada makanan atau minuman kemasan agar dapat mengontrol asupan gula serta membatasi penggunaan gula guna mengantisipasi kenaikan kadar gula darah yang tinggi," ucapnya.
Baca juga: RSUD SSMA gelar Halal Bihalal, pererat silaturahmi sesama pegawai
Baca juga: 95 persen pasien RSUD Pontianak peserta BPJS Kesehatan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Berbagai jenis makanan dan hidangan yang tersedia selama perayaan Idul Fitri seringkali membuat kita lupa kewaspadaan. Tanpa disadari, mengonsumsi makanan dan minuman yang menyebabkan peningkatan drastis kadar gula darah. Hal ini sangat berbahaya bagi penderita diabetes, " ujar Edukator Diabetes RSUD SSMA Pontianak Ns Istafiyana Rahayu di Pontianak, Senin.
Ia menjelaskan kadar gula darah tinggi biasanya terjadi saat tubuh kekurangan insulin atau ketika penderita diabetes lupa mengonsumsi obat diabetes setelah makan atau minum yang tinggi gula.
"Saat berkumpul dengan keluarga pada hari Lebaran, seringkali kita disuguhi makanan dan minuman yang tinggi lemak atau gula. Konsumsi berlebihan makanan tersebut dapat menyebabkan kadar gula darah naik pasca-Lebaran," ujarnya.
Untuk mengontrol kadar gula darah, lanjutnya, diperlukan kesadaran bagi penderita diabetes untuk membatasi asupan dengan menerapkan perencanaan makan 3J (Tepat Jumlah Kalori, Tepat Jumlah Makanan, dan Tepat Jadwal Makan).
"Minuman bersoda sering menjadi favorit selama Lebaran, namun kita harus sadar bahwa minuman tersebut mengandung tinggi gula," tambahnya.
Ia mengatakan satu kaleng atau 350 ml minuman bersoda rata-rata mengandung 39 gram gula atau setara dengan 10 sendok teh gula. Belum lagi, penambahan gula pada kue dan makanan penyerta minuman dapat meningkatkan lebih lanjut kadar gula darah.
"Selain kandungan gula tinggi dalam minuman kemasan, kandungan natrium atau garam juga tinggi. Konsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko hipertensi atau tekanan darah tinggi," tambahnya.
Dia memberikan tips agar penderita diabetes lebih berhati-hati dalam memilih jenis makanan dengan indeks glikemik rendah serta tinggi serat, seperti mengonsumsi sayuran dan buah, serta menghindari makanan olahan seperti kue, biskuit, dan cemilan.
"Penting untuk membaca label informasi gizi pada makanan atau minuman kemasan agar dapat mengontrol asupan gula serta membatasi penggunaan gula guna mengantisipasi kenaikan kadar gula darah yang tinggi," ucapnya.
Baca juga: RSUD SSMA gelar Halal Bihalal, pererat silaturahmi sesama pegawai
Baca juga: 95 persen pasien RSUD Pontianak peserta BPJS Kesehatan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024