Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Ketapang, Alexander Wilyo menghadiri Grebeg Syawal Halal Bihalal Paguyuban Jawa Ketapang di Rumah Joglo Paguyuban Jawa Ketapang, Minggu. Pada kesempatan itu ia berharap agar keberadaan Paguyuban Jawa di Ketapang dapat menjadi ikon organisasi yang dapat dibanggakan.
"Serta menjadi mitra pemerintah dan dapat bekerja sama dengan organisasi kemasyarakatan lain yang ada di Ketapang," harap Sekda melalui rilis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Pemkab Ketapang, Senin.
"Terpenting dari itu semua adalah komitmen kita untuk terus melakukan upaya realistis. Sehingga apa yang kita rencanakan dan kita cita-cita akan tercapai," lanjut Sekda.
Terhadap tradisi halal bihalal, Sekda berharap agar dimanfaatkan untuk merajut kembali silaturahmi yang telah berjarak. Menurutnya tentu dengan mengulurkan tangan, berlapang dada dan memberikan ruang maaf atas salah dan khilaf yang mungkin pernah diperbuat.
Sekda menegaskan bahwa realitas perjalanan hidup ini tidak luput dari salah dan khilaf. Karena itu, ia mengingatkan untuk saling maaf-memaafkan dan menabur kasih sayang, baik secara individu maupun kelompok sebagai bentuk refleksi terhadap ajaran agama yang mengedepankan nilai persaudaraan, persatuan, kerukunan dan toleransi.
“Mari kita jalin silahturahmi, yang bernuansa kekeluargaan dan keakraban. Sehingga nantinya dapat membangun Kabupaten Ketapang ke arah yang semakin baik. Semoga momentum halal bihalal ini benar-benar dapat menjadi perekat untuk lebih mempererat tali silahturahmi," tutur Sekda.
Sekda juga berharap agar momentum halal bihalal ini dapat dijadikan wahana peningkatan kebersamaan untuk mewujudkan Ketapang maju dan sejahtera. "Masyarakat Ketapang yang terdiri dari berbagai suku, ras dan agama. Serta budaya dan adat-istiadat yang berbeda-beda ternyata bisa hidup berdampingan," ujarnya.
Sekda pun mengajak seluruh elemen masyarakat di Ketapang untuk tetap selalu menjaga kebersamaan. Kemudian menjaga toleransi, saling menghormati dan saling menghargai. Serta selalu menjaga kerukunan dan kedamaian di Ketapang.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024