Kantor Wilayah (Kanwil) Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional ATR/BPN Provinsi Kalbar terus menjalankan program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) dan menargetkan pada 2024 ini ada 151 persil.
"Tahun ini kami dapat target PTSL 151 ribu persil. Tahun lalu sekitar 50 ribu persil dan redistribusi tanah sekitar 21 ribu persil," ujar Kanwil ATR/BPN Kalbar, Andi Tenri Abeng di Pontianak, Kamis.
Ia menjelaskan bahwa untuk penataan aset sudah dilakukan Gerakan Sinergi Reforma Agraria (GTRA) serentak di seluruh Kalbar dan Indonesia.
"Alhamdulillah sudah dilaksanakan GSRA dan ini akan dievaluasi mudah-mudahan sudah bisa kita rakorkan. Jadi setelah GSRA tadi teman-teman yang ada di daerah GTRA melaksanakan rakor sesuai dengan fokus apa yang akan dibahas di tahun ini," kata Andi.
Selanjutnya ia juga mengatakan bahwa untuk percepatan Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) diharapkan semua GTRA kabupaten atau kota juga memasukkan bahasannya salah satunya mencari dan melaporkan potensi TORA.
"Salah satu bahasannya mencari dan memasukkan potensi dan dilaporkan potensi untuk TORA sehingga bisa dideteksi dari awal untuk dilakukan analisis dan dimasukkan dalam target-target tahun 2025-2029," katanya.
Selain itu ia juga mengatakan bahwa pihaknya sedang melaksanakan sertifikasi tanah wilayah hukum adat dan ditargetkan untuk mendeklarasikan dua kota lengkap.
"Kami laporkan juga bahwa kami ditargetkan untuk melahirkan mendeklarasikan dua kota lengkap, kota lengkap pemetaannya," katanya.
Ia menambahkan bahwa akhir Mei 2024 pihaknya sudah meminta waktu kepada Menteri untuk deklarasi Kota Pontianak lengkap kemudian kota selanjutnya adalah Kota Singkawang.
"Karena ini dalam persiapan mohon dukungan dari semua pihak dan nantinya pada 28 Mei 2024 setelah diluncurkan oleh Menteri ATR, Kota Pontianak kota lengkap terpetakan dan melayani secara elektronik," katanya.
Ia juga mengatakan bahwa ke depannya untuk kantor - kantor pertanahan se-Provinsi Kalbar juga akan melaksanakan pelayanan pertahanan dengan elektronik.
"Pada 2025 Kalbar pertanahannya sudah semua digital," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Tahun ini kami dapat target PTSL 151 ribu persil. Tahun lalu sekitar 50 ribu persil dan redistribusi tanah sekitar 21 ribu persil," ujar Kanwil ATR/BPN Kalbar, Andi Tenri Abeng di Pontianak, Kamis.
Ia menjelaskan bahwa untuk penataan aset sudah dilakukan Gerakan Sinergi Reforma Agraria (GTRA) serentak di seluruh Kalbar dan Indonesia.
"Alhamdulillah sudah dilaksanakan GSRA dan ini akan dievaluasi mudah-mudahan sudah bisa kita rakorkan. Jadi setelah GSRA tadi teman-teman yang ada di daerah GTRA melaksanakan rakor sesuai dengan fokus apa yang akan dibahas di tahun ini," kata Andi.
Selanjutnya ia juga mengatakan bahwa untuk percepatan Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) diharapkan semua GTRA kabupaten atau kota juga memasukkan bahasannya salah satunya mencari dan melaporkan potensi TORA.
"Salah satu bahasannya mencari dan memasukkan potensi dan dilaporkan potensi untuk TORA sehingga bisa dideteksi dari awal untuk dilakukan analisis dan dimasukkan dalam target-target tahun 2025-2029," katanya.
Selain itu ia juga mengatakan bahwa pihaknya sedang melaksanakan sertifikasi tanah wilayah hukum adat dan ditargetkan untuk mendeklarasikan dua kota lengkap.
"Kami laporkan juga bahwa kami ditargetkan untuk melahirkan mendeklarasikan dua kota lengkap, kota lengkap pemetaannya," katanya.
Ia menambahkan bahwa akhir Mei 2024 pihaknya sudah meminta waktu kepada Menteri untuk deklarasi Kota Pontianak lengkap kemudian kota selanjutnya adalah Kota Singkawang.
"Karena ini dalam persiapan mohon dukungan dari semua pihak dan nantinya pada 28 Mei 2024 setelah diluncurkan oleh Menteri ATR, Kota Pontianak kota lengkap terpetakan dan melayani secara elektronik," katanya.
Ia juga mengatakan bahwa ke depannya untuk kantor - kantor pertanahan se-Provinsi Kalbar juga akan melaksanakan pelayanan pertahanan dengan elektronik.
"Pada 2025 Kalbar pertanahannya sudah semua digital," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024