Penjabat Bupati Kayong Utara Kalimantan Barat, Romi Wijaya mengajak masyarakat memanfaatkan lahan kosong untuk menanam kebutuhan pokok sebagai upaya menekan inflasi yang tengah dihadapi semua daerah di Indonesia.
“Berbagai kegiatan telah dilaksanakan seperti pasar murah, pasar penyeimbang, juga pemanfaatan lahan kosong untuk penanaman komoditas pangan, diharapkan dapat membantu mempertahankan dan menekan angka inflasi di Kayong Utara," kata Romi saat mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Tahun 2024 bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI secara virtual, Senin.
Romi menambahkan bahwa Pemkab Kayong Utara berkomitmen untuk mengendalikan inflasi melalui berbagai langkah strategis, diantaranya, dengan memperkuat koordinasi dan sinergi antara instansi terkait. Kemudian, melakukan pemantauan harga bahan pokok secara berkala.
"Menyelenggarakan operasi pasar murah, meningkatkan produksi pangan lokal serta memperkuat pengawasan dan penegakan hukum terhadap pelanggaran harga," ujarnya.
Ia berharap dengan tiga angkah-langkah tersebut, inflasi di Kayong Utara dapat dikendalikan dan masyarakat dapat menikmati harga bahan pokok yang stabil.
Plt Kepala BPS RI Amalia Adininggar Widyasanti dalam kegiatan virtual itu memaparkan bahwa inflasi secara nasional bulan ke bulan (April 2024 terhadap Maret 2024) sebesar 0,25 persen, dengan tingkat inflasi bulan April 2024 lebih rendah dari bulan sebelumnya dan di bulan yang sama tahun lalu. Sedangkan inflasi tahunan April 2024 lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya.
Lebih lanjut, Amalia menjelaskan bahwa kelompok yang memberi andil inflasi terbesar pada April 2024 adalah kelompok transportasi, yaitu sebesar 0,12 persen jauh lebih tinggi dibandingkan bulan Maret 2024. Sedangkan untuk kelompok makanan, minuman, dan tembakau bulan ini menyumbang andil deflasi sebesar 0,01 persen, berbeda dengan bulan sebelumnya yang justru menjadi penyumbang andil inflasi terbesar.
“Seiring dengan peningkatan produksi beras, tingkat inflasi beras terus melemah hingga mengalami deflasi pada bulan April 2024 sebesar 2,72 persen dengan andil deflasi sebesar 0,12 persen. Deflasi beras ini terjadi di 28 provinsi, 1 (satu) provinsi stabil, dan sembilan provinsi lainnya masih mengalami inflasi,” kata Amalia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
“Berbagai kegiatan telah dilaksanakan seperti pasar murah, pasar penyeimbang, juga pemanfaatan lahan kosong untuk penanaman komoditas pangan, diharapkan dapat membantu mempertahankan dan menekan angka inflasi di Kayong Utara," kata Romi saat mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Tahun 2024 bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI secara virtual, Senin.
Romi menambahkan bahwa Pemkab Kayong Utara berkomitmen untuk mengendalikan inflasi melalui berbagai langkah strategis, diantaranya, dengan memperkuat koordinasi dan sinergi antara instansi terkait. Kemudian, melakukan pemantauan harga bahan pokok secara berkala.
"Menyelenggarakan operasi pasar murah, meningkatkan produksi pangan lokal serta memperkuat pengawasan dan penegakan hukum terhadap pelanggaran harga," ujarnya.
Ia berharap dengan tiga angkah-langkah tersebut, inflasi di Kayong Utara dapat dikendalikan dan masyarakat dapat menikmati harga bahan pokok yang stabil.
Plt Kepala BPS RI Amalia Adininggar Widyasanti dalam kegiatan virtual itu memaparkan bahwa inflasi secara nasional bulan ke bulan (April 2024 terhadap Maret 2024) sebesar 0,25 persen, dengan tingkat inflasi bulan April 2024 lebih rendah dari bulan sebelumnya dan di bulan yang sama tahun lalu. Sedangkan inflasi tahunan April 2024 lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya.
Lebih lanjut, Amalia menjelaskan bahwa kelompok yang memberi andil inflasi terbesar pada April 2024 adalah kelompok transportasi, yaitu sebesar 0,12 persen jauh lebih tinggi dibandingkan bulan Maret 2024. Sedangkan untuk kelompok makanan, minuman, dan tembakau bulan ini menyumbang andil deflasi sebesar 0,01 persen, berbeda dengan bulan sebelumnya yang justru menjadi penyumbang andil inflasi terbesar.
“Seiring dengan peningkatan produksi beras, tingkat inflasi beras terus melemah hingga mengalami deflasi pada bulan April 2024 sebesar 2,72 persen dengan andil deflasi sebesar 0,12 persen. Deflasi beras ini terjadi di 28 provinsi, 1 (satu) provinsi stabil, dan sembilan provinsi lainnya masih mengalami inflasi,” kata Amalia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024