Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalbar bersama Perwakilan Bank Indonesia Kalbar memberikan pendamping bagi 25 anak stunting yang ada di Kampung Bali, Kota Pontianak sebagai upaya kolaborasi penurunan angka stunting di provinsi tersebut.

"Untuk 25 anak stunting ini, 15 anak pendamping dari Dinas PUPR Kalbar dan 10 anak dari Perwakilan BI Kalbar. Kita harapkan dengan upaya semacam ini bisa mempercepat menurunkan angka stunting di Kalimantan Barat untuk mewujudkan Kalbar bebas dari stunting," kata Pj Gubernur Kalbar Harisson di Pontianak, Jumat.

Harisson menjelaskan, melalui Gerakan Orang Tua Asuh (GOTA) anggota KORPRI Kalbar yang terdiri dari karyawan dinas PUPR Kalbar dapat mempercepat tercapainya visi Indonesia Emas 2045, anak-anak Kalimantan Barat harus bebas dari stunting.

"Dengan demikian, pada usia 24 tahun, atau pada tahun 2045, anak-anak Kalimantan Barat akan menjadi generasi yang pintar, yang bekerja berdasarkan otaknya bukan kekuatannya. Untuk itu, kami berharap anak-anak kami tidak mengalami stunting," tuturnya.

Dia menambahkan, penanganan dan pencegahan stunting harus menjadi fokus dari sekarang, dengan melibatkan seluruh pihak, baik Pemerintah Provinsi Kalbar maupun para stakeholder.

"Pemahaman dan pengetahuan tentang nutrisi yang kurang memadai, serta masalah ekonomi, menjadi faktor utama dalam masalah stunting ini," katanya.

Dalam upaya menurunkan prevalensi stunting, Harisson meminta anggota KORPRI yang menjadi Orang Tua Asuh Anak Stunting untuk memberikan bantuan makanan selama 3 bulan serta memberikan edukasi kepada orang tua anak stunting.

"Tiga komponen utama yang harus terpenuhi dalam setiap makanan untuk anak-anak adalah karbohidrat, protein hewani, dan lemak," kata Harisson.

 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024