Duta Besar China untuk PBB Fu Cong pada Jumat mengatakan pemerintahnya mendukung peninjauan ulang Dewan Keamanan PBB atas keanggotaan penuh Palestina di PBB dan mendesak Amerika Serikat untuk tidak menghalangi proses tersebut.
"China mendukung peninjauan ulang awal Dewan Keamanan atas pengajuan Negara Palestina sebagaimana diamanatkan oleh resolusi DK, dan mengharapkan negara terkait untuk tidak membuat penundaan atau rintangan lebih lanjut,” kata Fu di Balai Sidang Umum PBB.
Sebelumnya pada hari itu, Majelis Umum PBB mengadopsi resolusi yang mengakui Palestina memenuhi syarat untuk bergabung dengan organisasi dunia itu dengan suara dukungan 143-9 dan 25 abstain, mendapatkan lebih banyak hak sesuai status keanggotaannya sebagai "Negara Pengamat Permanen".
Pada April, AS memveto resolusi Aljazair di DK PBB yang merekomendasikan Majelis Umum PBB menerima Palestina ke dalam PBB, Inggris dan Swiss abstain, sementara anggota yang tersisa memberikan suara dukungan.
Palestina menyandang status pengamat tetap di PBB sejak 2012, sementara Israel telah menjadi anggota organisasi tersebut sejak 1948.
Sumber: Sputnik
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"China mendukung peninjauan ulang awal Dewan Keamanan atas pengajuan Negara Palestina sebagaimana diamanatkan oleh resolusi DK, dan mengharapkan negara terkait untuk tidak membuat penundaan atau rintangan lebih lanjut,” kata Fu di Balai Sidang Umum PBB.
Sebelumnya pada hari itu, Majelis Umum PBB mengadopsi resolusi yang mengakui Palestina memenuhi syarat untuk bergabung dengan organisasi dunia itu dengan suara dukungan 143-9 dan 25 abstain, mendapatkan lebih banyak hak sesuai status keanggotaannya sebagai "Negara Pengamat Permanen".
Pada April, AS memveto resolusi Aljazair di DK PBB yang merekomendasikan Majelis Umum PBB menerima Palestina ke dalam PBB, Inggris dan Swiss abstain, sementara anggota yang tersisa memberikan suara dukungan.
Palestina menyandang status pengamat tetap di PBB sejak 2012, sementara Israel telah menjadi anggota organisasi tersebut sejak 1948.
Sumber: Sputnik
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024