Kepala Bidang Persandian dan Statistik Diskominfo Kalbar, Maria Wijayanti mengungkapkan berdasarkan data dari Honeynet Badan Siber dan Sandi Negara menunjukkan bahwa jumlah percobaan serangan siber di Kalimantan Barat mencapai 165.607 kali dari tanggal 1 Januari 2024 hingga 05 Mei 2024.

"Hal ini tentu menjadi peringatan bagi semua pihak, khususnya setiap OPD dan instansi yang ada di Kalimantan Barat akan pentingnya menjaga keamanan informasi di lingkungan kerjanya masing-masing," kata Maria di Pontianak, Minggu.

Maria mengatakan, untuk menanggapi insiden tersebut, Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Barat telah membentuk Kalbarprov-CSIRT sebagai tim tanggap insiden siber.

Beberapa langkah telah diambil oleh tim ini, termasuk pemantauan dan identifikasi terhadap situs web dan aplikasi yang terkait dengan judi online, serta analisis dan penangguhan layanan pada aplikasi yang terdampak insiden judi online hingga sistem dinyatakan aman kembali.

Selain itu pihaknya juga telah menggelar Literasi Budaya Keamanan Siber dengan tema "Lesson Learn dan Mitigasi Pasca Insiden Web Defacement" yang diikuti sejumlah pihak terkait dengan keamanan siber, untuk meningkatkan keamanan informasi pada instansi yang mereka tangani.

Maria Wijayanti selaku Kepala Bidang Persandian dan Statistik Diskominfo Kalbar mengatakan kegiatan ini sangat penting mengingat insiden baru-baru ini terkait dengan web defacement yang terjadi di lingkungan pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.

"Kegiatan literasi ini diharapkan dapat menjadi sarana pembelajaran bagi semua peserta, sehingga mereka dapat lebih memahami langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mencegah dan meningkatkan literasi keamanan informasi di Kalimantan Barat," kata Maria.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024