Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat menampilkan ornamen khas Suku Dayak saat parade mobil hias dan budaya dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-44 Dekranas yang diselenggarakan di Solo.
"Saat parade mobil hias dan budaya di Solo, kami promosikan ornamen khas Suku Dayak dan kita berhasil meraih juara harapan II tingkat nasional," kata Ketua Dekranasda Kapuas Hulu Angeline Feemalco Diaan, dihubungi ANTARA, di Putussibau Kapuas Hulu, Kamis.
Angeline menyampaikan parade mobil hias dan budaya tersebut sebagai momentum untuk mempromosikan adat dan budaya suku Dayak Kabupaten Kapuas Hulu di ajang nasional.
Menurutnya, suatu kebanggaan bagi masyarakat Kapuas Hulu dan Provinsi Kalimantan Barat dalam kegiatan itu, sebab parade mobil hias dan budaya diikuti 102 unit mobil berhiaskan aneka produk kerajinan dengan berbagai tema budaya, serta 20 kereta kuda atau violet hias.
Parade tersebut tercatat dalam rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk kategori pawai terpanjang dengan penyelenggara Dekranas dan Pemerintah Kota Solo, yang dipusatkan di kawasan jalan Slamet Riyadi Kota Solo, pada Rabu (15/05) kemarin.
"Jumlah peserta lebih dari 1.200 orang, terdiri dari ibu-ibu anggota PKK dari 38 provinsi di Indonesia yang mengenakan busana adat dari masing-masing daerah," jelas Angeline.
Ia menuturkan untuk mobil hias Dekranasda Provinsi Kalimantan Barat menampilkan keharmonisan antar suku dan etnis.
"Provinsi Kalbar memamerkan lima mobil hias diantaranya Dekranasda Kalbar menampilkan rumah baluk dayak bidayuh, Kabupaten Kapuas Hulu yang menampilkan ornamen khas suku dayak," katanya.
Dia berharap dengan prestasi yang diraih tersebut adat dan budaya Kapuas Hulu semakin dikenal di tingkat nasional bahkan dunia.
Selain itu, dapat dijadikan motivasi agar para pengerajin dan pencinta budaya di Kapuas Hulu semakin produktif dengan hasil karya yang dapat membanggakan.
"Prestasi itu merupakan kebanggaan dan kerja sama kita semua, melalui kegiatan itu harapan kita adat budaya Kapuas Hulu semakin di kenal untuk mendongkrak minat kunjungan orang luar ke Kapuas Hulu dan menumbuhkan ekonomi masyarakat berbasis kearifan lokal adat dan budaya yang tetap terjaga," kata Angeline.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Saat parade mobil hias dan budaya di Solo, kami promosikan ornamen khas Suku Dayak dan kita berhasil meraih juara harapan II tingkat nasional," kata Ketua Dekranasda Kapuas Hulu Angeline Feemalco Diaan, dihubungi ANTARA, di Putussibau Kapuas Hulu, Kamis.
Angeline menyampaikan parade mobil hias dan budaya tersebut sebagai momentum untuk mempromosikan adat dan budaya suku Dayak Kabupaten Kapuas Hulu di ajang nasional.
Menurutnya, suatu kebanggaan bagi masyarakat Kapuas Hulu dan Provinsi Kalimantan Barat dalam kegiatan itu, sebab parade mobil hias dan budaya diikuti 102 unit mobil berhiaskan aneka produk kerajinan dengan berbagai tema budaya, serta 20 kereta kuda atau violet hias.
Parade tersebut tercatat dalam rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk kategori pawai terpanjang dengan penyelenggara Dekranas dan Pemerintah Kota Solo, yang dipusatkan di kawasan jalan Slamet Riyadi Kota Solo, pada Rabu (15/05) kemarin.
"Jumlah peserta lebih dari 1.200 orang, terdiri dari ibu-ibu anggota PKK dari 38 provinsi di Indonesia yang mengenakan busana adat dari masing-masing daerah," jelas Angeline.
Ia menuturkan untuk mobil hias Dekranasda Provinsi Kalimantan Barat menampilkan keharmonisan antar suku dan etnis.
"Provinsi Kalbar memamerkan lima mobil hias diantaranya Dekranasda Kalbar menampilkan rumah baluk dayak bidayuh, Kabupaten Kapuas Hulu yang menampilkan ornamen khas suku dayak," katanya.
Dia berharap dengan prestasi yang diraih tersebut adat dan budaya Kapuas Hulu semakin dikenal di tingkat nasional bahkan dunia.
Selain itu, dapat dijadikan motivasi agar para pengerajin dan pencinta budaya di Kapuas Hulu semakin produktif dengan hasil karya yang dapat membanggakan.
"Prestasi itu merupakan kebanggaan dan kerja sama kita semua, melalui kegiatan itu harapan kita adat budaya Kapuas Hulu semakin di kenal untuk mendongkrak minat kunjungan orang luar ke Kapuas Hulu dan menumbuhkan ekonomi masyarakat berbasis kearifan lokal adat dan budaya yang tetap terjaga," kata Angeline.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024