Poros Kalimantan Sumatera (Kalisutra) berupaya meningkatkan kampanye terkait isu lingkungan dengan menciptakan sinergisitas antara organisasi masyarakat sipil atau CSO dan media.
"Kolase.id berkolaborasi dengan Jikalahari melalui Poros Kalisutra membangun dan memperluas jejaring untuk pengelolaan lingkungan yang lebih luas," ujar pendiri Kolase.id, Andi Fachrizal, di Pontianak, Rabu.
Dijelaskannya, Poros Kalisutra merupakan sebuah penyatuan dua daerah yang memiliki kesamaan nasib dan kesamaan tekanan terhadap sumber daya alam.
"Poros Kalisutra hari ini baru muncul dan ada karena kesamaan nasib, kesamaan tekanan terhadap sumber daya alam, kemudian kita juga punya kesamaan potensi antara Kalimantan dan Sumatera dengan segala dinamika yang ada," katanya.
Selain itu ia juga tak memungkiri terdapat tantangan besar yang belum terselesaikan, yakni kencenderungan untuk berjalan masing-masing, antara CSO dan jurnalis, maka melalui Poros Kalisutra ini diharapkan mampu menyinergikan antara CSO dan media massa agar kampanye berdampak.
"Tantangan yang besar itu kemudian tidak dapat kita selesaikan kalau ada kecenderungan akan berjalan masing-masing, CSO-nya kemana jurnalisnya kemana," ucap Andi yang akrab disapa Rizal Daeng.
Maka, menurut dia, hal yang terpenting adalah kolaborasi, satu di antaranya melalui Poros Kalisutra dengan harapan dapat menjadi sebuah pemantik untuk kerja lebih kreatif dan besar ke depannya.
"Kita akan usahakan ke depan membangun post consorsium untuk dua pulau ini dan mudah-mudahan dapat tercapai," tuturnya.
Dengan kolaborasi diharapkan memberikan kampanye berdampak dengan menyampaikan informasi yang benar, contohnya seperti beberapa waktu lalu rakyat Kalbar sempat ramai membicarakan kasus sebuah perusahaan yang dicurigai melakukan pengrusakan hutan, kawasan ekosistem gambut, habibat orangutan dan merampas tanah milik masyarakat di 14 desa di lima kecamatan di Kabupaten Ketapang dan Kayong Utara.
"Di sinilah peran CSO dan media untuk terkoneksi dengan membangun sinergisitas dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat agar masyarakat dapat teredukasi dengan baik dan tidak ada kesimpangsiuran informasi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024