Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat telah menyusun rencana tata ruang wilayah (RTRW) sebagai fondasi yang memiliki nilai strategis untuk menjamin terwujud tata ruang wilayah yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan di daerah itu.

Penjabat Gubernur Kalimantan Barat Harisson di Pontianak, Rabu, mengatakan luas wilayah Kalbar 14.703.703.7 hektare (ha) atau sama dengan kurang lebih 1,1 kali luas Pulau Jawa, ditambah dengan luas pengelolaan hutan dan laut 3,5 juta ha, memiliki 12 kabupaten dan dua kota, 174 kecamatan, 99 kelurahan, serta 2.046 desa.

Selain itu, provinsi setempat memiliki 253 pulau dengan jumlah penduduk 5.482.046 jiwa.

Visi Kalimantan Barat Tahun 2025-2045, "Kalimantan Barat maju, sejahtera, dan berkelanjutan", dengan lima misinya yaitu intensitas emisi gas rumah kaca menurun, peningkatan pendapatan per kapita, pengentasan kemiskinan dan ketimpangan, kepemimpinan daerah untuk meningkatkan daya saing daerah, dan daya saing sumber daya yang meningkat.

Ia mengatakan Kalbar memiliki keuntungan geografis, antara lain berbatasan langsung dengan Malaysia dan Brunei Darussalam, serta satu pulau dengan ibu kota negara IKN.

"Kami memiliki sawit dan karet serta potensi pertambangan. Ke depan, untuk mewujudkan pusat industri hijau bernilai ramah, kami harapkan nanti akan tumbuh hilirisasi sumber daya alam, baik dari tambang maupun perkebunan dan pertanian. Dan ini tentunya membutuhkan infrastruktur di Kalimantan Barat," katanya.

Hilirisasi peningkatan sumber daya manusia, kata dia, juga akan terjadi peningkatan tenaga kerja di Kalbar.

"Untuk di Pontianak nanti akan menjadi kota metropolitan Pontianak," katanya.

Selain itu, nantinya peta rencana pola wilayah Kalbar akan ada kawasan budi daya, kawasan lindung, dan pengelolaan laut 12 mil.

"Peta strategis provinsi nantinya untuk PLTN kami tempatkan di Kabupaten Bengkayang," ujar Harisson.


 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024