Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin mengatakan penugasan Bambang Susantono sebagai Utusan khusus Presiden dalam bidang kerja sama internasional merupakan jawaban atas keberhasilan kiprah Bambang membangun Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Dengan begitu, terjawab semua bahwa 80 persen keberhasilan Pak Bambang dalam membangun IKN jelas nyata," kata Ali Mochtar Ngabalin usai rapat terbatas di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan, tugas baru Bambang sebagai utusan khusus Presiden untuk kerja sama luar negeri dalam rangka mempercepat investasi pembangunan IKN tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 39/M Tahun 2024 yang ditandatangani pada 11 Juni 2024.
Menurut Ngabalin, keputusan tersebut tepat mengingat Bambang merupakan salah satu tokoh di Tanah Air yang memiliki pengalaman bekerja di luar negeri, di antaranya sebagai sebagai Vice President Eastern Asia Society of Transportation Studies (EASTS).
Selain itu, Bambang juga aktif anggota Board of Trustees untuk The SouthSouthNorth (SSN) Foundation di Cape Town, Afrika Selatan, yang bergerak di bidang perubahan iklim dan lingkungan.
"Jadi, dengan begitu maka Presiden juga berterima kasih juga kepada Bapak Bambang bahwa beliau juga terus memiliki itikad untuk mendorong percepatan pembangunan IKN yang dipimpin Pak Basuki Hadimuldjono dan Pak Raja Juli," katanya.
Dalam kesempatan itu, Ngabalin juga menepis asumsi yang mengatakan bahwa mundurnya Bambang dan Dhony Rahajoe dari jabatan pimpinan Otorita IKN sejak Senin (3/6), dipicu oleh perseteruan terkait masalah investasi.
"Sama sekali tidak, sama sekali tidak, buktinya 80 persen keberhasilannya kan. Kalau investor tentu saja dengan utusan tugas khusus yang diberikan oleh Bapak Presiden kepada Pak Bambang ini akan lebih memperjelas percepatan pembangunan IKN," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Dengan begitu, terjawab semua bahwa 80 persen keberhasilan Pak Bambang dalam membangun IKN jelas nyata," kata Ali Mochtar Ngabalin usai rapat terbatas di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan, tugas baru Bambang sebagai utusan khusus Presiden untuk kerja sama luar negeri dalam rangka mempercepat investasi pembangunan IKN tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 39/M Tahun 2024 yang ditandatangani pada 11 Juni 2024.
Menurut Ngabalin, keputusan tersebut tepat mengingat Bambang merupakan salah satu tokoh di Tanah Air yang memiliki pengalaman bekerja di luar negeri, di antaranya sebagai sebagai Vice President Eastern Asia Society of Transportation Studies (EASTS).
Selain itu, Bambang juga aktif anggota Board of Trustees untuk The SouthSouthNorth (SSN) Foundation di Cape Town, Afrika Selatan, yang bergerak di bidang perubahan iklim dan lingkungan.
"Jadi, dengan begitu maka Presiden juga berterima kasih juga kepada Bapak Bambang bahwa beliau juga terus memiliki itikad untuk mendorong percepatan pembangunan IKN yang dipimpin Pak Basuki Hadimuldjono dan Pak Raja Juli," katanya.
Dalam kesempatan itu, Ngabalin juga menepis asumsi yang mengatakan bahwa mundurnya Bambang dan Dhony Rahajoe dari jabatan pimpinan Otorita IKN sejak Senin (3/6), dipicu oleh perseteruan terkait masalah investasi.
"Sama sekali tidak, sama sekali tidak, buktinya 80 persen keberhasilannya kan. Kalau investor tentu saja dengan utusan tugas khusus yang diberikan oleh Bapak Presiden kepada Pak Bambang ini akan lebih memperjelas percepatan pembangunan IKN," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024