Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui dukungan penuh terhadap investasi pembangunan smelter bauksit di provinsi itu.

"Dalam rapat koordinasi bersama Kementerian ATR/BPN baru-baru ini, kami menyampaikan bahwa Kalbar memiliki potensi besar dalam sektor pertambangan, khususnya bauksit, yang dapat menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi daerah," kata Harisson di Pontianak, Kamis.

Harisson menjelaskan bahwa Kalbar dan Kalimantan Tengah memiliki potensi bauksit sebesar 2,5 miliar ton. Saat ini, potensi ini sudah mulai digarap oleh perusahaan-perusahaan dari China dan swasta nasional dengan cadangan mencapai 570 ton bauksit.

"Kami melihat ini sebagai peluang besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Investasi ini diperkirakan dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 4.000 orang dan menghasilkan potensi pajak serta pendapatan lainnya sebesar Rp560 miliar per tahun," tuturnya.

Lebih lanjut, Harisson mendukung rencana investasi pembangunan pabrik smelter alumina yang nilainya mencapai Rp50 triliun. Pabrik ini diharapkan dapat mengolah bauksit menjadi produk bernilai tambah tinggi yang akan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal.

"Kami sangat mendukung agar investor dapat membangun pabrik smelter ini, yang mana tujuannya adalah untuk mensejahterakan masyarakat Kalimantan Barat. Pembangunan pabrik smelter ini akan menjadi langkah penting untuk memanfaatkan potensi sumber daya alam yang kita miliki," katanya.

Harisson juga menyoroti bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kalbar saat ini merupakan yang terendah se-Pulau Kalimantan. Oleh karena itu, ia menegaskan kesiapan pemerintah daerah untuk menindaklanjuti masukan dari Kementerian dan lembaga terkait guna segera menetapkan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2024-2044.

"Kami siap untuk menindaklanjuti masukan dari Kementerian dan lembaga forum ini agar segera menetapkan RTRW yang baru. Hal ini penting untuk mendukung pembangunan yang terencana dan berkelanjutan," kata Harisson.

Sebagai informasi, saat ini sudah ada beberapa smelter bauksit yang sudah dibangun di Kalbar dan juga dalam tahap pembangunan seperti PT Borneo Alumina Indonesia di Mempawah,  yang telah mencapai progres 23,67 persen. 

PT Lan Mining di Ketapang, yang telah mencapai progres 32,39 persen, PT Quality Sukses Sejahtera di Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau, yang sedang dalam tahap pembangunan dengan rencana investasi  484,3 juta US dolar.

PT Dinamika Sejahtera Mandiri di Keamatan. Toba, Kabupaten Sanggau,  yang sedang dalam tahap pembangunan dengan rencana investasi US$ 1,2 miliar.

PT Persada Pratama Cemerlang di Kecamatan Meliau, Kabupaten Sanggau yang sedang dalam tahap pembangunan dengan rencana investasi sebesar 474 juta US dolar. PT Sumber Bumi Marau di Kecamatan Marau dan Jelai Hulu, Kabupaten Ketapang, yang sedang dalam tahap pembangunan dengan rencana investasi sebesar 550 juta US dolar.

PT Kalbar Bumi Perkasa di Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau, Kalbar, yang sedang dalam tahap pembangunan dengan rencana investasi US$ 1,58 miliar. PT Laman Mining di Kecamatan Matan Hilir Utara, Kabupaten Ketapang, Kalbar, yang sedang dalam tahap pembangunan dengan rencana investasi US$ 1,05 miliar dan PT Borneo Alumina Indonesia di Mempawah, Kalbar, yang sedang dalam tahap pembangunan dengan rencana investasi US$ 831,5 juta.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024