Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar) Kabupaten Madiun, Jawa Timur, memetakan sejumlah wilayah rawan kebakaran yang berpotensi terjadi seiring memasuki musim kemarau.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran Satpol PP dan Damkar Kabupaten Madiun Ashari Darmawan mengatakan saat musim kemarau suasana lingkungan sangat kering dan panas sehingga mudah memicu terjadinya kebakaran, terlebih jika ada titik atau percikan api.
"Berdasarkan data tahun lalu, terdapat lima kecamatan yang masuk kategori rawan kebakaran, yakni Kecamatan Geger, Wungu, Jiwan, Kebonsari, dan Pilangkenceng yang tercatat tingkat kasus kebakaran cukup sering," ujar Ashari Darmawan, Senin.
Karenanya, Damkar setempat sering memberikan sosialisasi ke masyarakat tentang penanganan kebakaran, utamanya di wilayah rawan.
Dalam sosialisasi yang dilakukannya, damkar setempat meminta masyarakat mengantisipasi potensi kebakaran, di antaranya mematikan semua peralatan elektronik yang sudah tidak dipakai.
Kemudian, menjauhkan bahan-bahan mudah terbakar agar jika terjadi kebakaran tidak merambat ke lingkungan sekitar. Selain itu juga tidak membakar sampah di dekat rumah, terlebih di kawasan padat permukiman.
"Petugas mengimbau masyarakat agar berhati-hati dengan potensi penyebab kebakaran, terutama saat membakar sampah. Kami minta warga jangan buru-buru ditinggal pergi, namun dipastikan api telah padam," katanya.
Berdasarkan data Satpol PP dan Damkar setempat, sejak Januari hingga awal Juni 2024 tercatat ada 11 kejadian kebakaran di Kabupaten Madiun.
Diharapkan dengan sosialisasi ke masyarakat tentang penanganan kebakaran dan pemetaan wilayah rawan, maka bencana kebakaran dapat dicegah.*
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran Satpol PP dan Damkar Kabupaten Madiun Ashari Darmawan mengatakan saat musim kemarau suasana lingkungan sangat kering dan panas sehingga mudah memicu terjadinya kebakaran, terlebih jika ada titik atau percikan api.
"Berdasarkan data tahun lalu, terdapat lima kecamatan yang masuk kategori rawan kebakaran, yakni Kecamatan Geger, Wungu, Jiwan, Kebonsari, dan Pilangkenceng yang tercatat tingkat kasus kebakaran cukup sering," ujar Ashari Darmawan, Senin.
Karenanya, Damkar setempat sering memberikan sosialisasi ke masyarakat tentang penanganan kebakaran, utamanya di wilayah rawan.
Dalam sosialisasi yang dilakukannya, damkar setempat meminta masyarakat mengantisipasi potensi kebakaran, di antaranya mematikan semua peralatan elektronik yang sudah tidak dipakai.
Kemudian, menjauhkan bahan-bahan mudah terbakar agar jika terjadi kebakaran tidak merambat ke lingkungan sekitar. Selain itu juga tidak membakar sampah di dekat rumah, terlebih di kawasan padat permukiman.
"Petugas mengimbau masyarakat agar berhati-hati dengan potensi penyebab kebakaran, terutama saat membakar sampah. Kami minta warga jangan buru-buru ditinggal pergi, namun dipastikan api telah padam," katanya.
Berdasarkan data Satpol PP dan Damkar setempat, sejak Januari hingga awal Juni 2024 tercatat ada 11 kejadian kebakaran di Kabupaten Madiun.
Diharapkan dengan sosialisasi ke masyarakat tentang penanganan kebakaran dan pemetaan wilayah rawan, maka bencana kebakaran dapat dicegah.*
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024