Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Januari hingga Mei 2024 di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) meningkat Rp523,01 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya di periode yang sama.

"Sampai dengan Mei 2024 penyaluran KUR di Kalbar total mencapai Rp1,881 triliun untuk 26.238 debitur. Angka itu mengalami peningkatan sekitar Rp523,01 miliar dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu Rp1,358 triliun," ujar Kepala Seksi Pembinaan Pelaksanaan Anggaran II A Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kemenkeu Provinsi Kalbar, Ade Indrawan Ali Rifai di Pontianak, Rabu.

Ia menjelaskan bahwa penyaluran KUR terbesar sampai dengan periode tersebut masih terdapat di Kota Pontianak dengan penyaluran sebesar Rp248,49 miliar untuk 2.761 debitur dan diikuti oleh Kabupaten Kubu Raya dengan penyaluran sebesar Rp238,34miliar untuk 3.407 debitur.

Menurutnya, seluruh kabupaten atau kota di wilayah Kalbar terus mengalami peningkatan dalam penyaluran KUR, termasuk Kabupaten Kayong Utara meskipun hingga periode Mei 2024 penyaluran KUR pada Kabupaten Kayong Utara masih rendah dibandingkan dengan daerah lainnya," kata dia.

"Peran pemerintah daerah dibutuhkan dalam pemasukan data calon debitur potensial pada aplikasi Sistem Informasi Kredit Program atau SIKP dan pendataan koperasi potensial yang dapat diusulkan menjadi koperasi," kata dia.

Sementara terkait penyaluran pembiayaan Ultra Mikro (UMi) di Kalbar sampai dengan Mei 2024 sudah menyasar 7.080 debitur dengan total penyaluran sebesar Rp30,61 miliar atau mengalami peningkatan sebesar Rp15,66 miliar jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya dengan jumlah penyaluran Rp14,95 miliar.

"Sampai dengan Mei 2024, Kabupaten Kubu Raya menjadi daerah dengan penyaluran UMi terbesar di Kalbar dengan penyaluran sebesar Rp4,59 miliar untuk 1.046 debitur dan diikuti oleh Kota Pontianak dengan penyaluran sebesar Rp3,70 miliar untuk 841 debitur," kata dia.

Ia menambahkan bahwa Kabupaten Landak dan Kabupaten Kayong Utara menjadi wilayah dengan tingkat penyaluran UMi paling rendah dibandingkan dengan daerah lainnya, keduanya menyalurkan senilai Rp0,06 Miliar untuk sejumlah 6 orang debitur.

"Kabupaten Landak mengalami peningkatan dalam penyalurannya dibandingkan dengan bulan sebelumnya sedangkan Kabupaten Kayong Utara masih tetap sama dari Maret 2024 tidak mengalami peningkatan dalam penyaluran UMi," ucap dia.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024