Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, anggaran sebesar Rp11 triliun untuk melanjutkan bantuan pangan hingga Desember 2024, bagi 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) telah disetujui Menteri Keuangan Sri Mulyani.

"Adapun kepastian anggaran demi perpanjangan program banpang (bantuan pangan) telah diamini Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam kesempatan rapat di Badan Anggaran DPR RI pada Senin (8/7) lalu," kata Arief dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Arief menyampaikan bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani telah mengganggarkan untuk keberlanjutan program pro rakyat tersebut.

"Alokasi bantuan beras dan bantuan daging ayam dan telur yang akan diperpanjang 3 bulan yaitu pada Agustus, Oktober dan Desember. Untuk pembayarannya, ini akan menambah biaya Rp11 triliun," ujar Arief.

Arief menuturkan bahwa program bantuan pangan sebagai bentuk penunjang ekonomi dari pemerintah kepada masyarakat yang berpendapatan rendah, terus dipacu pada tahun ini.

Melalui program banpang, Badan Pangan Nasional bersama BUMN pangan bekerja keras menyalurkan paket pangan sampai diterima dengan baik oleh masyarakat.

“Kita pahami harga pangan pokok itu selalu bergejolak, terlebih ada dampak El Nino yang menerpa Indonesia juga. Dengan kondisi tersebut, tentunya atas persetujuan Bapak Presiden Joko Widodo, pemerintah kembali melanjutkan banpang beras di tahun ini,” ujarnya.

Bantuan pangan beras 10 kilogram menyasar 22 juta keluarga penerima manfaat di seluruh Indonesia. Bantuan itu dipastikan terus berlanjut di Agustus, Oktober, dan Desember setelah sebelumnya telah disalurkan pada periode Januari-Maret, kemudian April-Juni.

"Dengan itu, total alokasi banpang beras di 2024 ada 9 bulan. Tahun 2023 total alokasi banpang beras ada 7 bulan. Ini meningkat demi saudara-saudara kita yang memang sangat membutuhkan bantalan ekonomi,” jelas Arief.

Ia menyebutkan, realisasi penyaluran bantuan pangan beras hingga 10 Juli telah mendekati angka 100 persen. Untuk periode Januari-Maret, Bulog telah berhasil menyalurkan 657,7 ribu kilogram (kg) dari target 660 ribu kg. Sementara periode April-Juni, distribusi banpang beras telah menyentuh total 634,1 ribu kg dari target 660 ribu kg.

"Dengan penunjang pangan berupa beras 10 kg setiap bulannya, sedikit banyak dapat membantu masyarakat berpendapatan rendah dalam pengeluaran konsumsi bulanan masyarakat," ucap Arief.

Lebih lanjut, Arief mengatakan, pemerintah bersama ID FOOD juga mengerjakan bantuan pangan penanganan stunting kepada 1,4 juta keluarga di tujuh provinsi.

Paket bantuan pangan berupa daging ayam beku seberat 0,9 sampai 1 kg dan 10 butir telur ayam kepada masing-masing penerima manfaat.

"Ini merupakan keberlanjutan program yang serupa di tahun 2023. Realisasi sampai 5 Juli telah berhasil tersalurkan sebanyak 248.916 paket daging ayam dan 174.241 paket telur," kata Arief.






 

Pewarta: Muhammad Harianto

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024