PT Wilmar Indonesia menyatakan komitmen untuk terus mencetak sumber daya manusia (SDM) yang profesional dan berkualitas melalui program beasiswa.
Head Human Capital Wilmar Erlina Panitri mengatakan melalui program Wilmar Indonesia Scholarship (WIS) perusahaan memberikan akses pendidikan bagi masyarakat dan anak karyawan yang kekurangan dana untuk melanjutkan pendidikan tinggi.
"Kami berkomitmen mendukung individu berbakat dari latar belakang kurang mampu. Pendidikan adalah alat yang kuat yang dapat mengubah hidup. Kami berupaya untuk membantu membuka peluang pertumbuhan dan kesuksesan," kata Erlina dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Melalui program beasiswa WIS, lanjutnya, perusahaan melakukan upaya memberdayakan individu, membantu mereka meraih impian dan berkontribusi positif terhadap industri, terutama di sektor sawit.
"Beasiswa Wilmar terus berupaya membantu siswa mewujudkan potensi mereka. Kedepan kami tetap berkomitmen untuk menciptalan jalur bagi lebih banyak individu untuk mencapai tujuan dan meningkatkan kehidupannya," ujar Erlina.
Program WIS, tambahnya, telah berjalan selama kurang lebih satu dekade terakhir, untuk membantu masyarakat dan anak karyawan mengakses pendidikan yang lebih tinggi dan meningkatkan kualitas hidupnya.
Salah satu penerima beasiswa WIS Kelik Jatmiko mengatakan akses kepada pendidikan yang lebih tinggi telah membantu dirinya mendapatkan pekerjaan dan memperbaiki kualitas hidupnya.
Pria asal Magelang Jawa Tengah itu mengungkapkan latar belakang keluarga yang kurang mampu telah mendorongnya untuk mencari beasiswa yang sekaligus memberikan ikatan dinas.
"Saya banyak mendapatkan pengalaman dan diberikan ruang untuk berkontribusi positif di perusahaan," ujar Supervisor Environment Health Safety PT Wilmar Nabati Indonesia, Gresik itu.
Hal senada dinyatakan Surya Purnawan Ganda, head Process Engineer PT Multimas Nabati Asahan, Serang yang merupakan penerima beasiswa yang berasal dari anak karyawan di Wilmar Group.
Menurut pria asal Palembang, Sumatera Selatan itu masa depan di industri sawit dinilai lebih menjanjikan sehingga memutuskan untuk mengikuti beasiswa Wilmar.
Kelik dan Surya mendapatkan beasiswa belajar di Institut Pertanian (INSTIPER), Yogyakarta pada 2013. Program tersebut merupakan kerjasama Wilmar dan INSTIPER.
"Selain biaya pendidikan, perusahaan juga menyediakan biaya hidup, pendampingan, monitoring, materi kuliah, dan pengajar yang berasal dari karyawan perusahaan," ujar Surya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
Head Human Capital Wilmar Erlina Panitri mengatakan melalui program Wilmar Indonesia Scholarship (WIS) perusahaan memberikan akses pendidikan bagi masyarakat dan anak karyawan yang kekurangan dana untuk melanjutkan pendidikan tinggi.
"Kami berkomitmen mendukung individu berbakat dari latar belakang kurang mampu. Pendidikan adalah alat yang kuat yang dapat mengubah hidup. Kami berupaya untuk membantu membuka peluang pertumbuhan dan kesuksesan," kata Erlina dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Melalui program beasiswa WIS, lanjutnya, perusahaan melakukan upaya memberdayakan individu, membantu mereka meraih impian dan berkontribusi positif terhadap industri, terutama di sektor sawit.
"Beasiswa Wilmar terus berupaya membantu siswa mewujudkan potensi mereka. Kedepan kami tetap berkomitmen untuk menciptalan jalur bagi lebih banyak individu untuk mencapai tujuan dan meningkatkan kehidupannya," ujar Erlina.
Program WIS, tambahnya, telah berjalan selama kurang lebih satu dekade terakhir, untuk membantu masyarakat dan anak karyawan mengakses pendidikan yang lebih tinggi dan meningkatkan kualitas hidupnya.
Salah satu penerima beasiswa WIS Kelik Jatmiko mengatakan akses kepada pendidikan yang lebih tinggi telah membantu dirinya mendapatkan pekerjaan dan memperbaiki kualitas hidupnya.
Pria asal Magelang Jawa Tengah itu mengungkapkan latar belakang keluarga yang kurang mampu telah mendorongnya untuk mencari beasiswa yang sekaligus memberikan ikatan dinas.
"Saya banyak mendapatkan pengalaman dan diberikan ruang untuk berkontribusi positif di perusahaan," ujar Supervisor Environment Health Safety PT Wilmar Nabati Indonesia, Gresik itu.
Hal senada dinyatakan Surya Purnawan Ganda, head Process Engineer PT Multimas Nabati Asahan, Serang yang merupakan penerima beasiswa yang berasal dari anak karyawan di Wilmar Group.
Menurut pria asal Palembang, Sumatera Selatan itu masa depan di industri sawit dinilai lebih menjanjikan sehingga memutuskan untuk mengikuti beasiswa Wilmar.
Kelik dan Surya mendapatkan beasiswa belajar di Institut Pertanian (INSTIPER), Yogyakarta pada 2013. Program tersebut merupakan kerjasama Wilmar dan INSTIPER.
"Selain biaya pendidikan, perusahaan juga menyediakan biaya hidup, pendampingan, monitoring, materi kuliah, dan pengajar yang berasal dari karyawan perusahaan," ujar Surya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024