Pontianak (ANTARA) - Anggota DPRD Kota Pontianak, Zulpydar Zaidar Mochtar mengatakan bahwa pihaknya terus mengawal produsen dan distributor untuk menghadirkan minyak goreng (migor) agar terus tersedia di tengah masyarakat dan harga sesuai dengan ketentuan yang ada.
"Migor sudah menjadi kebutuhan yang harus tersedia di setiap rumah tangga. Kondisi saat ini yang susah dicari dan harga yang tinggi tentu menjadi perhatian bersama. Kami terus mengawal baik produsen dan distributor bersama pemerintah agar migor ini tersedia," ujarnya di Pontianak, Selasa.
Ia menjelaskan pihaknya telah mengundang produsen dan bahkan berkunjung langsung ke pabrik migor yakni milik PT. Wilmar di Pontianak. PT. Wilmar sebagai produsen minyak goreng di Kalbar terus memaksimalkan produksinya dan pihaknya sangat menyambut baik.
"Kapasitas produksi PT. Wilmar 500 metrik ton. Dalam sebulan bisa produksi 15.000 metrik ton. Berdasarkan pernyataan pihak Disperindag Kalbar bahwa kebutuhan migor Kota Pontianak 168.000 ton/ bulan atau 0.25 x jumlah penduduk. Jadi kontribusi Wilmar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sangat besar," kata dia.
Hanya saja kata dia saat ini distributor di luar produsen dari PT Wilmar yang dinantikan untuk memasukkan migornya ke Kalbar. Sehingga kebutuhan masyarakat baik Pontianak secara khusus maupun Kalbar dapat terpenuhi.
"Kami mendorong agar juga terus memasukkan migornya ke Kalbar. Sehingga barang tersedia dan tidak ada kelangkaan," katanya.
Pihaknya juga terus mendorong pemerintah daerah untuk melaksanakan pasar murah agar masyarakat tenang dan tidak ada kepanikan dalam membeli migor.
"Dengan pasar murah juga untuk memastikan harga migor Rp14.000 per liter. Realitas memang masih dirasakan masyarakat harga masih di atas ketentuan yang ada. Hal ini tidak terlepas stok barang yang kadang tidak tersedia di pasar atau toko ritel atau mini market," kata dia.