Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan (Satgas Karhutla) Kota Pontianak, Kalimantan Barat mulai kembali rutin melakukan patroli ke sejumlah kawasan untuk memastikan tidak terjadi kebakaran lahan karena dalam beberapa hari ini wilayah setempat dalam kondisi cuaca panas.
"Saat ini Satgas sudah secara rutin patroli di wilayah berpotensi karhutla. Apabila ada kebakaran dan terindikasi disengaja, kami akan lakukan penindakan,” kata Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Ani Sofian di Pontianak, Sabtu.
Ia mengimbau masyarakat untuk tidak membakar lahan, termasuk membakar sampah. Hal tersebut mengingat cuaca panas yang mendominasi akhir-akhir ini.
“Kita juga berharap kepada pemerintah provinsi untuk mengingatkan daerah lain, yang memiliki hutan luas, agar tidak melakukan pembakaran terutama saat pembukaan lahan pertanian karena akan berdampak juga terhadap Kota Pontianak,” kata dia lagi.
Spanduk-spanduk imbauan yang mengingatkan masyarakat untuk tidak membakar lahan juga dipasang di titik-titik yang mudah terlihat. Sehingga masyarakat membaca pesan yang disampaikan agar setop membakar lahan.
"Kita lebih mengutamakan pencegahan dengan membentuk tim patroli setiap hari dengan berkeliling di titik-titik rawan karhutla," ujarnya menambahkan.
Saat ini, lanjutnya, memang sudah memasuki musim kemarau sebab dalam sepekan terakhir belum terjadi hujan. Efek El Nino yang berdampak pada cuaca di Kota Pontianak berupa musim kemarau dan cuaca panas serta kekeringan. Oleh karenanya kondisi ini perlu dilakukan antisipasi terutama bahaya kebakaran lahan.
"Oleh sebab itu kami dari Pemerintah Kota Pontianak dan unsur Forkopimda bersama seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga jangan sampai terjadinya kebakaran lahan, apalagi di wilayah tanah gambut yang berisiko mudah meluasnya kebakaran lahan," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Saat ini Satgas sudah secara rutin patroli di wilayah berpotensi karhutla. Apabila ada kebakaran dan terindikasi disengaja, kami akan lakukan penindakan,” kata Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Ani Sofian di Pontianak, Sabtu.
Ia mengimbau masyarakat untuk tidak membakar lahan, termasuk membakar sampah. Hal tersebut mengingat cuaca panas yang mendominasi akhir-akhir ini.
“Kita juga berharap kepada pemerintah provinsi untuk mengingatkan daerah lain, yang memiliki hutan luas, agar tidak melakukan pembakaran terutama saat pembukaan lahan pertanian karena akan berdampak juga terhadap Kota Pontianak,” kata dia lagi.
Spanduk-spanduk imbauan yang mengingatkan masyarakat untuk tidak membakar lahan juga dipasang di titik-titik yang mudah terlihat. Sehingga masyarakat membaca pesan yang disampaikan agar setop membakar lahan.
"Kita lebih mengutamakan pencegahan dengan membentuk tim patroli setiap hari dengan berkeliling di titik-titik rawan karhutla," ujarnya menambahkan.
Saat ini, lanjutnya, memang sudah memasuki musim kemarau sebab dalam sepekan terakhir belum terjadi hujan. Efek El Nino yang berdampak pada cuaca di Kota Pontianak berupa musim kemarau dan cuaca panas serta kekeringan. Oleh karenanya kondisi ini perlu dilakukan antisipasi terutama bahaya kebakaran lahan.
"Oleh sebab itu kami dari Pemerintah Kota Pontianak dan unsur Forkopimda bersama seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga jangan sampai terjadinya kebakaran lahan, apalagi di wilayah tanah gambut yang berisiko mudah meluasnya kebakaran lahan," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024