Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Bengkulu mencatat sejak Januari hingga Juli 2024 telah terjadi kejadian kebakaran rumah ataupun lahan sebanyak 53 kasus.

Kepala Seksi (Kasi) Operasi Dinas Damkarmat Kota Bengkulu Limpriadi di Bengkulu, Rabu, menerangkan bahwa 53 kasus tersebut empat diantaranya merupakan kasus kebakaran lahan yang terjadi pada April dan Juli 2024.
 
"Untuk kasus kebakaran tersebut terbagi dari berbagai macam, seperti kebakaran lahan, rumah, peralatan rumah tangga, dan gardu listrik," ujar dia.
 
Untuk penyebab terjadinya kebakaran tersebut, kata dia, karena beberapa faktor seperti korsleting listrik, pembakaran sampah, bahkan percikan bunga api yang mengenai bahan yang mudah terbakar.
 
Oleh karena itu, lanjut Limpriadi, masyarakat dapat lebih berhati-hati dengan api rokok yang dibuang sembarangan dan memastikan api sudah mati sebelum membuang sisa rokok.
 
Hal tersebut dilakukan, kata dia, karena selama musim kemarau yang terjadi hingga satu bulan ke depan bakal memicu potensi kebakaran akibat suhu panas yang menyengat dan membuat tumbuhan kering dan rentan terbakar.
 
Kemudian pihaknya mengimbau masyarakat Kota Bengkulu yang ingin membuka lahan atau membakar sampah agar lebih berhati-hati dan  masyarakat meningkatkan kewaspadaan selama musim kemarau. Selain itu warga diminta lapor semua tanda-tanda terjadi kebakaran ke Damkar Kota Bengkulu guna mencegah terjadinya kerusakan yang lebih luas.

Selain itu pihaknya juga menyiapkan tim respons cepat dan peralatan yang memadai untuk menangani kebakaran yang mungkin terjadi selama musim kemarau di Kota Bengkulu.
 
"Kepada seluruh warga Kota Bengkulu diimbau untuk selalu memperhatikan petunjuk dan informasi yang diberikan oleh pihak berwenang demi menjaga keselamatan dan keberlanjutan lingkungan," ucapnya.
 
Hal tersebut dilakukan mengingat penanganan kebakaran lahan merupakan tanggung jawab bersama dan kewaspadaan serta kerja sama dari seluruh masyarakat sangat diperlukan untuk mengurangi risiko bencana.
 
Berikut jumlah kebakaran yang terjadi di Kota Bengkulu, yaitu Januari terdapat enam kasus, Februari lima kasus, Maret empat kasus, April 12 kasus, Mei 5 kasus, Juni 11 kasus, dan Juli 10 kasus.


Baca juga: Warga NTT diingatkan untuk waspada karhutla dampak angin kencang

Baca juga: Pemkab Kubu Raya atasi karhutla dengan pencegahan dan pemadaman

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024