Sekda Ketapang, Alexander Wilyo menutup secara resmi Pekan Gawai Dayak (PGD) ke X Kabupaten Ketapang di Rumah Adat Lawang Sembilan Kecamatan Sungai Laur, Sabtu. Ia pun menegaskan bahwa PGD ini milik semua etnis tidak hanya milik etnis Dayak saja.

"Karena itu, saya berharap seluruh masyarakat Ketapang semakin kompak. Serta solid, bersatu untuk melestarikan, menjaga, menegakkan adat dan tradisi leluhur," harap Sekda saat menyampaikan kata sambutan.

Sekda mengatakan, atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Ketapang sangat mengapresiasi pelaksanaan PDG ini. Lantaran telah berjalan dengan sukses dan sangat meriah yang bukti bahwa masyarakat Sungai Laur kompak.

"Kebehasilan ini karena seluruh kepala desa, unsur masyarakat, pengusaha dan tokoh masyarakat. Serta masyarakat juga terlibat dalam seluruh rangkaian kegiatan PGD ini," tutur Sekda.

Ia juga berharap seluruh masyarakat Ketapang, khususnya masyarakat Dayak harus berdaulat secara ekonomi. Lantaran Ketapang sangat kaya raya dengan sumber daya alamnya dan masyarakat hendaknya tidak hanya menjadi penonton.

"Kita harus bisa menjadi tuan di tanah sendiri dan jangan sampai ada masyarakat Ketapang yang mati karena kelaparan. Saya harap tidak boleh yang ada jatuh miskin di tanah sendiri, tapi harus sejajar dengan orang lain, yang sudah lebih dulu maju," tegas Sekda.

Sekda menambahkan, masyarakat Ketapang, termasum masyarakat Dayak harus berdaulat secara politik. "Karena seluruh warga negara ini punya hak yang sama dalam hal politik, termasuk menjadi pemimpin di tanah sendiri," ujarnya.

Pewarta: Subandi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024