Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat merupakan hal baik penting demi menuju Indonesia Emas 2045.
"Menuju Indonesia Emas 2045 juga semakin progresif, pembangunan pertumbuhan ekonominya bukan hanya maju tapi juga kesejahteraan rakyat makin baik," kata Menteri ATR seusai pidato penyampaian RUU APBN Tahun Anggaran 2025 dan Nota Keuangan pada Sidang Paripurna DPR RI Tahun Sidang 2024-2025 di Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Jumat.
Menurutnya, menuju Indonesia Emas 2045, pembangunan ekonomi tidak hanya harus maju, tetapi juga harus diiringi dengan peningkatan kesejahteraan rakyat yang lebih baik.
Ia menyampaikan bahwa pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia harus menjadi salah satu prioritas utama. AHY menekankan bahwa pembangunan harus dilakukan dengan adil dari Sabang hingga Merauke.
Dengan pemerataan pembangunan, diharapkan seluruh rakyat Indonesia dapat merasakan manfaat dari kemajuan ekonomi yang sedang dibangun.
"Pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia, kita ingin Indonesia ini dibangun dengan sama baiknya dari Sabang sampai Merauke," imbuh AHY.
Selain itu, AHY menginginkan agar kesejahteraan masyarakat juga meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat.
Ia juga menginginkan Indonesia dapat menjadi negara yang semakin progresif dalam menghadapi tantangan-tantangan masa depan.
"Dan tentunya kita berharap Indonesia di masa masa mendatang, menuju Indonesia emas 2045 juga semakin progresif," imbuhnya.
Di sisi lain, Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu tumbuh lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan global.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia selalu terjaga di kisaran 5 persen, lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan global yang sebesar 3,4 persen," kata Presiden Joko Widodo dalam pidato penyampaian RUU APBN Tahun Anggaran 2025 dan Nota Keuangan pada Sidang Paripurna DPR RI Tahun Sidang 2024-2025 di Gedung MPR/DPR/DPD Jakarta, Jumat.
Presiden menuturkan sebagai bangsa yang tangguh, Indonesia mampu menghadapi tantangan yang sangat berat selama 10 tahun terakhir, mulai dari pandemi COVID-19, gejolak geopolitik global, perang dagang dan berbagai ancaman krisis, serta perubahan iklim yang menimbulkan banyak bencana.
"Alhamdulillah, walau diterpa banyak tantangan dan ketidakpastian, kondisi politik dan ekonomi kita tetap stabil, bahkan mampu tumbuh secara berkelanjutan," ujarnya.
Jokowi menuturkan penambahan tenaga kerja baru sebanyak 21,3 juta pada periode 2015-2024. Rasio utang Indonesia juga menjadi salah satu yang paling rendah di antara kelompok negara G20 dan ASEAN.
Di sisi lain, nilai ekspor Indonesia naik lebih dari 70 persen, mencapai 259 miliar dolar AS di tahun 2023. Neraca transaksi berjalan secara bertahap terus menguat. Neraca dagang selalu mencatat surplus selama 51 bulan terakhir.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024