Pengurus Provinsi Tarung Derajat (Kodrat) Aceh melakukan uji coba penanganan darurat bagi atlet yang membutuhkan layanan medis saat bertanding, sebagai kesiapan menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut pada September 2024.
Ketua Harian Pengprov Kodrat Aceh Yan Yan Rahmad di Banda Aceh, Rabu, mengatakan uji coba kesiapan penanganan medis darurat bagi atlet dilakukan saat ajang test event PON XXI yang digelar PB PON wilayah Aceh untuk cabor tarung derajat.
“Artinya bagaimana kesiapan kita, siaga ambulan, pengamanan, dokter, dan lain-lain. Jadi kita antisipasi, karena ada ratusan atlet nanti tampil saat PON, kalau tidak dicoba maka tidak bisa,” kata Yan Yan.
Ia menjelaskan pada perhelatan PON XXI nanti, ada ratusan atlet tarung derajat dari 24 provinsi di Indonesia yang bertanding di gedung Balai Meseuraya Aceh (BMA) Banda Aceh, sebagai arena PON.
Sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP), setiap atlet yang membutuhkan penanganan medis saat bertanding, maka akan langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainoel Abidin, yang merupakan rumah sakit rujukan saat PON.
Langkah penanganan itu diterapkan langsung saat uji coba PON XXI. Saat itu, kata Yan Yan, ada seorang atlet asal Aceh Tengah yang membutuhkan penanganan medis saat bertanding, sehingga pihaknya langsung melakukan penanganan sesuai SOP, hingga dibawa ke rumah sakit.
“Bukan atlet PON, atlet daerah. Kondisinya Insya Allah sudah sehat, sudah aman, dan ikut penutupan, sesuai rekomendasi dokter. Jadi karena kami SOP-nya, kalau kira-kira perlu (penanganan, red) medis, maka langsung kami rujuk ke rumah sakit,” ujarnya.
Ia menambahkan dengan adanya simulasi penanganan darurat dalam uji coba PON XXI, maka diharapkan semua pihak akan lebih siap sehingga penyelenggaraan PON sesungguhnya pada 8-20 September 2024 dapat berjalan dengan baik.
“Kalau kejadian di (PON, red) sesungguhnya nanti, kita jadi lebih siap,” ujar Guru utama tarung derajat Aceh itu.
Uji coba PON XXI cabor tarung derajat berlangsung pada 18-21 Agustus 2024. Kejuaraan test event PON itu melibatkan atlet terbaik dari Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie, Aceh Tengah, Lhokseumawe, Simeulue, Subulussalam, dan Aceh Singkil.
Sementara atlet tarung derajat Aceh yang dipersiapkan untuk PON XXI mendatang, hanya tampil sebagai peserta eksibisi dalam ajang tersebut, baik dari kelas tarung maupun kelas seni gerak.
Dalam kejuaraan tersebut, tim tarung derajat Banda Aceh berhasil menjadi juara umum dengan perolehan dua medali emas, dua perak, dan tiga perunggu. Kemudian disusul Aceh Besar di posisi kedua yang memperoleh dua medali emas dan dua perunggu, serta Aceh Tengah di peringkat ketiga dengan perolehan satu medali emas, dua perak, dan tiga perunggu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
Ketua Harian Pengprov Kodrat Aceh Yan Yan Rahmad di Banda Aceh, Rabu, mengatakan uji coba kesiapan penanganan medis darurat bagi atlet dilakukan saat ajang test event PON XXI yang digelar PB PON wilayah Aceh untuk cabor tarung derajat.
“Artinya bagaimana kesiapan kita, siaga ambulan, pengamanan, dokter, dan lain-lain. Jadi kita antisipasi, karena ada ratusan atlet nanti tampil saat PON, kalau tidak dicoba maka tidak bisa,” kata Yan Yan.
Ia menjelaskan pada perhelatan PON XXI nanti, ada ratusan atlet tarung derajat dari 24 provinsi di Indonesia yang bertanding di gedung Balai Meseuraya Aceh (BMA) Banda Aceh, sebagai arena PON.
Sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP), setiap atlet yang membutuhkan penanganan medis saat bertanding, maka akan langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainoel Abidin, yang merupakan rumah sakit rujukan saat PON.
Langkah penanganan itu diterapkan langsung saat uji coba PON XXI. Saat itu, kata Yan Yan, ada seorang atlet asal Aceh Tengah yang membutuhkan penanganan medis saat bertanding, sehingga pihaknya langsung melakukan penanganan sesuai SOP, hingga dibawa ke rumah sakit.
“Bukan atlet PON, atlet daerah. Kondisinya Insya Allah sudah sehat, sudah aman, dan ikut penutupan, sesuai rekomendasi dokter. Jadi karena kami SOP-nya, kalau kira-kira perlu (penanganan, red) medis, maka langsung kami rujuk ke rumah sakit,” ujarnya.
Ia menambahkan dengan adanya simulasi penanganan darurat dalam uji coba PON XXI, maka diharapkan semua pihak akan lebih siap sehingga penyelenggaraan PON sesungguhnya pada 8-20 September 2024 dapat berjalan dengan baik.
“Kalau kejadian di (PON, red) sesungguhnya nanti, kita jadi lebih siap,” ujar Guru utama tarung derajat Aceh itu.
Uji coba PON XXI cabor tarung derajat berlangsung pada 18-21 Agustus 2024. Kejuaraan test event PON itu melibatkan atlet terbaik dari Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie, Aceh Tengah, Lhokseumawe, Simeulue, Subulussalam, dan Aceh Singkil.
Sementara atlet tarung derajat Aceh yang dipersiapkan untuk PON XXI mendatang, hanya tampil sebagai peserta eksibisi dalam ajang tersebut, baik dari kelas tarung maupun kelas seni gerak.
Dalam kejuaraan tersebut, tim tarung derajat Banda Aceh berhasil menjadi juara umum dengan perolehan dua medali emas, dua perak, dan tiga perunggu. Kemudian disusul Aceh Besar di posisi kedua yang memperoleh dua medali emas dan dua perunggu, serta Aceh Tengah di peringkat ketiga dengan perolehan satu medali emas, dua perak, dan tiga perunggu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024