Presiden Joko Widodo mengatakan Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh adalah mitra diskusi politik yang paling banyak diajak untuk bertukar pikiran, terutama mengenai gagasan masa depan bangsa dan negara.

Dalam sambutannya saat menghadiri Kongres III Partai NasDem di Balai Sidang Jakarta (JCC), Jakarta, Minggu malam, Presiden Jokowi mengatakan bahwa Surya Paloh adalah ketua umum partai yang paling banyak berdiskusi dengannya.

"Ketua partai yang banyak, paling banyak bertemu dan berdiskusi dengan saya adalah Pak Surya Paloh. Partner diskusi politik saya yang paling banyak, kami bertukar pikiran mengenai masa depan bangsa, mengenai gagasan masa depan untuk negara kita dan lain-lainnya," kata Jokowi.

Presiden menceritakan bahwa walaupun pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 berbeda jalan, karena NasDem mengusung Anies Baswedan-Muhamin Iskandar sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Jokowi menyebut hal tersebut sangat wajar.



Menurut Jokowi, hubungannya dengan Surya Paloh sangat alami dan apa adanya. Perbedaan soal kontestasi politik juga bisa saling dipahami dan dimengerti oleh keduanya.

"Ya walaupun pada 2024 sempat beda jalan, Bang Surya di satu di perubahan kemudian, satunya lagi di keberlanjutan, ya enggak apa-apa, biasa, itu wajar. Kita bisa saling memahami dan kita bisa saling mengerti, mengenai perbedaan itu. Karena memang hubungan saya dengan Bang Surya sangat natural, sangat alami, sangat nyata dan apa adanya," kata Jokowi.

Presiden Jokowi mengakui bahwa dirinya dan Surya Paloh bisa sangat dekat, walaupun berbeda pendapat, serta bisa saling menemukan kecocokan, meskipun di tengah-tengah itu ada ketidakcocokan.



Namun demikian, Presiden menambahkan hubungan yang demikian sangat bagus di antara dinamika politik.

Ia menekankan bahwa Surya Paloh memiliki cita-cita yang sama dalam menggapai Indonesia Emas, walaupun cara mencapainya kadang-kadang ditempuh dengan jalan yang berbeda.

"Kami bisa sangat dekat, walaupun juga bisa berbeda pendapat. Kami bisa saling menemukan kecocokan, walau juga banyak di tengah-tengah itu ada ketidakcocokan. Kami bisa saling mengerti, walau kadang-kadang setelah mengerti juga bingung sendiri-sendiri. Saya pernah salaman, hari ini salaman sepakat, lalu seminggu kemudian beda. Enggak apa-apa, saya kira sangat bagus," kata Presiden Jokowi.


 

Pewarta: Benardy Ferdiansyah

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024