Jakarta (ANTARA) - Menteri Eropa dan Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot menggarisbawahi kunjungan Presiden Emmanuel Macron ke RI yang akan berlangsung pada Mei 2025 merupakan jembatan penguat kerja sama antara ASEAN-Uni Eropa (EU).
“Kunjungan tersebut merupakan kesempatan untuk kedua presiden memperkuat hubungan di kawasan karena Indonesia merupakan lokasi markas pusat ASEAN yang merupakan pusat di wilayah ASEAN,” ucap Menlu Barrot dalam pernyataan pers bersama Menlu RI Sugiono usai pertemuan bilateral di Gedung Pancasila Kemlu RI di Jakarta, Rabu.
Mengingat pentingnya posisi dan peran Indonesia di kawasan Asia Tenggara, Prancis mengharapkan kerja sama tingkat kawasan antara EU dan ASEAN dapat semakin kuat di berbagai bidang melalui kerja sama bilateral dengan RI, kata dia.
Menlu Prancis menyampaikan bahwa salah satu agenda yang akan berlangsung semasa kunjungan Macron ke Indonesia adalah peresmian kerja sama ASEAN-Uni Eropa terkait kerja sama keamanan di pelabuhan.
“Kami juga berharap bisa mendukung Indonesia dalam aspek keamanan perdagangan dan navigasi,” ucap Barrot, sembari menegaskan bahwa kerja sama tersebut akan bermanfaat bagi pelabuhan utama di Indonesia seperti di Jakarta dan Surabaya.
Ia turut memastikan bahwa Presiden Macron akan melakukan kunjungan ke ASEAN di sela-sela agendanya di Indonesia.
Rencana kunjungan Presiden Macron ke RI pada Mei 2025 menjadi salah satu agenda yang dibahas dalam pertemuan bilateral antara Menlu Barrot dan Menlu Sugiono pada Rabu.
Menurut Sugiono, pertemuan bilateral mendiskusikan persiapan pelaksanaan kunjungan dan menyusun langkah-langkah prioritas dalam meningkatkan hubungan antara kedua negara dan akan menjadi hasil dari kunjungan tersebut.
Menlu RI pun berharap supaya kerja sama antara Indonesia dan Prancis yang berjalan dan direncanakan ke depan membawa hasil yang konkret untuk masyarakat kedua negara serta mampu meningkatkan hubungan bilateral.