Atlet para angkat berat Indonesia, Ni Nengah Widiasih, membidik medali ketiga di ajang kompetisi olahraga disabilitas tingkat dunia Paralimpiade Paris 2024 setelah sebelumnya mengoleksi perunggu dan perak.

Widiasih sudah mengoleksi medali perunggu di Paralimpiade Rio 2016 dan medali perak di Paralimpiade Tokyo 2020, dan bertekad untuk memberikan yang terbaik bagi Indonesia di para angkat berat kategori 41kg.

"Para angkat berat telah banyak mengubah hidup saya," kata Widiasih dikutip dari AFP.

Namun target medali ketiganya pada ajang Paralimpiade kali ini lebih menantang karena Widiasih harus berjuang melawan cedera bahu yang mengganggunya.

"Paris tidak mudah bagi saya (karena cedera), tetapi saya akan berusaha sekuat tenaga. Saya akan melakukan yang terbaik untuk Indonesia, untuk keluarga saya," katanya.



Di ajang Paralimpiade Paris, Widiasih akan berlaga bersama dua atlet para angkat berat perempuan lainnya, yaitu Siti Mahmudah dan Sriyanti, yang juga akan berjuang untuk meraih medali di Paris. Siti akan bertanding di kategori 79kg, sementara Sriyanti akan berkompetisi di kelas +86kg.

Pelatih para angkat berat Indonesia, Eko Supriyanto, mengaku bangga dengan ketiga atlet ini. "Saya lebih dari takjub dengan trio perempuan ini," ujarnya.

Namun, Eko juga mengingatkan untuk tidak terlalu berharap tinggi mengingat kondisi cedera yang dialami Widiasih. "Kami mendorong mereka untuk setidaknya bisa bersaing merebut medali perunggu."

Pertandingan para angkat berat di Paralimpiade Paris baru akan dimulai pada 4 September mendatang. Sementara pembukaan ajang olahraga untuk atlet disabilitas tingkat dunia tersebut akan digelar pada 28 Agustus.



 

Pewarta: Aditya Ramadhan

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024