Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Demokrat Santoso menyambut baik sikap Kaesang Pangarep untuk mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengklarifikasi polemik jet pribadi sebagai langkah positif.

"Kehadiran Mas Kaesang ke KPK atas inisiatif sendiri adalah suatu hal yang positif. Keberanian yang bersangkutan datang suatu tanda bahwa permasalahan tentang private jet yang digunakan oleh Mas Kaesang dan istri ke Amerika Serikat bukan merupakan gratifikasi," kata Santoso saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

Santoso mengatakan penggunaan jet pribadi itu belum dapat dikatakan sebagai gratifikasi, karena Kaesang bukan penyelenggara negara meski berstatus sebagai anak presiden dan ketua umum partai politik.

Oleh sebab itu, Santoso pun meminta agar publik tak mempersoalkan lagi soal private jet yang digunakan Kaesang.

"Saatnya publik menilai bukan hanya pada persoalan penggunaan jet pribadi itu, tapi menilai positif pula kehadiran Mas Kaesang ke KPK atas inisiatifnya sendiri. Dalam rangka mengklarifikasi dasar serta alasan menggunakan jet pribadi itu," ujarnya.

Santoso menilai, kehadiran Ketua Umum PSI itu ke KPK, sebagai bentuk sikap ksatria Kaesang dalam menyelesaikan polemik jet pribadi.

"Inisiatif mas Kaesang hadir ke KPK merupakan suatu sikap gentle untuk menjelaskan kepada KPK agar tidak timbul persepsi publik apakah itu masuk unsur gratifikasi atau bukan," tutur Santoso.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep mendatangi Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Selasa (16/9), untuk memberikan klarifikasi terkait penggunaan jet pribadi.

"Kedatangan saya ke KPK sebagai warga negara yang baik, saya bukan penyelenggara negara, saya bukan pejabat. Saya datang ke sini, bukan karena undangan, bukan karena panggilan tapi inisiatif saya," kata Kaesang di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, Jakarta Selatan, Selasa.

Kaesang mengatakan salah satu hal yang diklarifikasi kepada KPK adalah soal penggunaan jet pribadi dalam perjalanan ke Amerika Serikat.

"Tadi saya juga di dalam mengklarifikasi mengenai perjalanan saya tanggal 18 Agustus ke Amerika Serikat, yang numpang atau bahasa beken-nya 'nebenglah', 'nebeng' pesawatnya teman saya," ujarnya.

Namun Kaesang tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai perjalanannya dan mengatakan agar pertanyaan tersebut diarahkan ke pihak KPK.

"Jadi intinya untuk lebih lanjutnya bisa ditanyakan ke KPK untuk lebih detil-nya dan lebih lanjutnya," kata Kaesang.



 

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024